Bias optimisme terdiri dari tiga bentuk, yaitu: 1) Ilusi Kontrol, yaitu keyakinan berlebihan dapat mengendalikan situasi eksternal. 2) Ilusi Superioritas, yaitu keyakinan bahwa individu memiliki kelebihan daripada orang kebanyakan. 3) Ilusi Kemungkinan, yaitu ketika seseorang merasa kecil kemungkinan dirinya akan mengalami hal negatif, dalam konteks ini yaitu tertular atau menularkan virus Covid-19. Bias optimisme ini dapat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh pengambil kebijakan, karena jika terlalu optimis dan cenderung mengabaikan peringatan dari pemerintah, dokter itu akan membuat situasi semakin rumit sehingga berimbas pada masyarakat.
Berpikir positif guna meningkatkan kekebalan tubuh tergantung karakteristik sumber stres yang dihadapi. Namun, hal itu berbeda jika yang dihadapi adalah situasi yang kompleks dan tidak bisa dikontrol maka optimisme justru akan menurunkan motivasi untuk mengambil keputusan menghindari sumber stres, dan hal ini akan membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menurun. Sebagai upaya untuk mengatasi bias optimisme dalam berpikir positif dan pengambilan keputusan di masa pandemi Covid-19, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Mengumpulkan informasi yang diperlukan berupa fakta, data, dan grafik yang netral dan obyektif.
- Tidak mengambil keputusan dalam waktu yang mendesak
- Tidak mengambil keputusan saat sedang melakukan pekerjaan lebih dari satu.
- Berhati-hati dalam mengambil keputusan saat sedang bahagia.
- Berpikir sesuai data dan fakta yang ada.
Selain itu, di dalam Alquran disebutkan pula bagaimana cara berpikir positif tidak berdasarkan hawa nafsu yang terdapat dalam Q.S. Al-Mu'minun (23):71 yang artinya:
"Andaikata kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu."
DAFTAR PUSTAKA
Buana, D. R. 2020. Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga  Kesejahteraan Jiwa. J Sosial dan Budaya Syar'i. 7 (3) : 217-226.
Poletti, P., Marco Ajelli, & Stefano Merler. 2012. Risk Perception and Effectiveness of Uncoordinated behavioral Responses in an emerging epidemic. Mathematical Biosciences, 238: 80-89.
tafsirweb.com/5963-quran-surat-al-muminun-ayat-71.html. Diakses pada 15 November 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H