Mohon tunggu...
Nurul Huda
Nurul Huda Mohon Tunggu... Insinyur - Pemikir dan penganut personifikasisme

saya suka sharing dengan semua orang. semoga bisa menjadi inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Aneka Olahan Iga Khas WarunKomando - Tebet

21 Oktober 2014   17:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:15 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_348830" align="aligncenter" width="300" caption="WarunKomando Tebet"][/caption]

"Lupa waktu", mungkin itu kesan saya waktu mengunjungi WarunKomando  (bukan Warung Komando) hari sabtu lalu (18/10/2014) yang berlokasi di Jl. Saharjo no. 1 bilangan Tebet Jakarta Selatan. Warung bergaya restoran milik pelawak kondang dan sekaligus anggota DPR Eko Patrio ini tergolong nyentrik, unik dan ada juga sentuhan etniknya.

Begitu tiba di lokasi, di depan bangunan utama parkirannya lumayan luas, terlihat bangunannya didominasi warna putih tulang dengan tembok tanpa plester, mirip sekali dengan bangunan museum di kota tua. Sementara di depan pintu masuk terdapat dua gerobak sate yang memberi kesan Indonesia banget.

Saat memasukinya, saya sangat terkesan dengan interior nya yang full jadul. Dari mulai foto foto yang di pajang, motor bebek BMW, alat alat rumah tangga yang berada dibalik lemari etalase, dan lampu ruangan semuanya bernuansa tempo doeloe. Bahkan di balik tangga menuju lantai dua pun tak luput dari sentuhan klasik, yaitu dimanfaatkan untuk memajang kaset kaset jadul era 80 an.Yang paling mengesankan buat saya yaitu kalender sobek yang di pajang di sebalah meja kasir, angka kalender menunjuk tahun 1948. Nuansa unik lainnya adalah seluruh crew warung komando berseragam loreng, mirip anggota TNI seksi dapur umum. Kabarnya si empunya warung sebelum menjadi artis kondang seperti sekarang, doi pernah terobsesi untuk menjadi seorang tentara ABRI, namun kandas di tengah jalan. Nah untuk megenangnya, dibuatlah warung bernuansa klasik dan berbau militer ini yang di beri nama WarunKomando.

[caption id="attachment_348831" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan Klasik dan Jadul"]

14138614131409977722
14138614131409977722
[/caption]

Selain interior dan bentuk fisik bangunan, menu makanan di WarunKomando juga memiliki nama yang unik dan berbau militer, ada tahu bom, bebek mercon, gurame terbang F16, gurame ranjau laut, blu sky punch, dan puluhan menu makanan lainnya yang tak kalah unik.

Karena penggemar daging dagingan, sayapun mulai menginventarisir olahan iga yang ada di warung ini, dan hasilnya lumayan, dari daging bagian iga, warung ini bisa mengolah menjadi 6 macam menu iga. Yaitu iga penyet, iga bakar, iga goreng, iga rica rica, iga sambal ijo, dan iga lada hitam, serta satu lagi olahan sayur campuran iga kesukaan saya, yakni sop iga.

Selain penggemar daging, saya juga penggemar makanan pedas, makanya saya memilih iga sambal ijo dan iga lada hitam untuk santap siang kali ini. Kenapa saya memilih kedua menu yang sama sama pedas ini? Alasannya cukup simpel, keduanya memiliki rasa pedas dengan dua rempah berbeda, yang pertama pedas cabe dan kedua pedas merica atau lada.

[caption id="attachment_348834" align="aligncenter" width="300" caption="Aneka Olahan Iga"]

1413861529174019613
1413861529174019613
[/caption]

Ternyata iga sambal ijo rasanya lebih cetar dibanding iga lada yang dikasih sedikit sentuhan manis gula merah. Menurut saya iga sambal ijo cocok buat orang yang suka ngantuk kalo siang hari, sebab begitu makan iga sambal ijo, ngantuknya dijamin ilang karena kepedasan he he. Kalo tekstur dagingnya, kedua jenis olahan iga ini sama sama empuk dan tidak membuat nyelilit di gigi.

Diam diam saya juga megambil sepotong iga penyet dan iga rica rica sebagai variasi dan sensasi lidah. Iga penyet memiliki sensasi tradisional dan iga rica rica memiliki rasa sebaliknya, bernuansa modern, lengkap dengan sayuran sawi dan irisan bawang bombay, keduanya sama sama berdaging lembut. Saya curiga ini daging iganya di rebus semalam suntuk kali yaah... (*sambil nonton wayang golek).

Saking lahapnya menikmati kedua olahan iga pedas, saya kelupaan mencicipi olahan iga goreng dan iga bakar, makanya saya tidak bisa menjelaskannya disini. Tapi menurut teman samping saya yang mencicipinya, daging iga bakar lebih keras dibanding iga goreng, tapi keduanya sama sama memiliki rasa bumbu yang lezat ngangenin.

Untuk sop iganya, aroma lada dan rempahnya sangat tajam dan menggugah selera, mirip masakan madura yang khas dengan aroma rempah, meski kebagian kuah dan hanya sedikit sayur dan daging iganya, saya cukup puas dengan racikan bumbunya yang mirip Syahrini, cetar dan membaha.

Sehabis makan saya ke toilet untuk mengambil wudlu persiapan sholat dhuhur. Karena lokasi toilet berada di lantai dua, sayapun menaiki tangga menuju lantai dua. Sepanjang anak tangga sebelah kanan terpajang foto foto zaman kolonial dan zaman kompeni, dan diujung tangga teronggok sepeda motor tua zaman doeloe, sayapun tergoda untuk mengambil interior yang ada disekeliling tangga. Rasanya untuk menuju toilet saja membutuhkan waktu lama, karena beberapa kali saya berhenti untuk sekedar melihat foto dan membidik objek yang ada disekeliling saya.

Pemandangan yang tak kalah menarik dan mambuat saya menelan ludah adalah pajangan foto yang ada di toilet. Saya juga belum tahu maksud kenapa foto ini dipajang do toilet, saya hanya menduga si pemilik WarunKomando ingin pengunjungnya betah dii toilet kali yaa... ha ha ha...

[caption id="attachment_348837" align="aligncenter" width="300" caption="Foto Unik di Toilet Yang Bikin Melek"]

14138615801196356570
14138615801196356570
[/caption]

Berada di WarunKomando saya jadi lupa waktu. Banyak sekali objek kuno dan antik di pajang disini, dan kesan terakhir saya adalah pemilik WarunKomando itu cerdas, pengunjung dibuat berlama lama berada di warung dan dengan begitu jadi lapar lagi dan bakalan memesan makanan deh.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun