Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Lainnya - Geolog

Saya suka membaca fiksi sejak duduk di Sekolah Dasar. Sedemikian sukanya saya pada fiksi, saat dewasa pun kisah-kisah fiksi anak-anak pun saya baca, bahkan dongeng.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Pun Melongo

16 Agustus 2024   14:42 Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:43 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, ayo, "jawabku.

Kenapa 2?

Santi lantas mengekor di belakangku sampai di depan lemari pakaian yang kuletakkan di kamar tidur. Kubuka lemari lalu memintanya mendekat.

"Pilih sendiri saja San, itu celananya."

Kutunjukkan padanya rak paling bawah dimana kusimpan dengan rapi koleksi jeansku. Dibongkar-bongkarnya susunan celana itu. Cukup lama. Celana-celana jeans itu kini berhamburan di lantai.

"Yang ini tak mau Santi, "tanyaku sambil membentangkan salah satu jeansku yang berserakan di lantai.

Dia menggeleng lalu mencari lagi. Kali ini di rak yang di atas. Aku mulai kesal dibuatnya. Putraku terus meronta ingin turun dari gendongan. Ku turunkan putraku. Begitu di lantai dia lantas menarik-narik tanganku ingin ke halaman.

"San, yang bagaimana sih kamu cari? Ayo cepetan!"

"Pakai yang itu saja dah, "kataku, "Itu paling baru dan mahal."

Santi menggeleng. Putraku tambah menarik-narik tanganku. Kali ini disertai rengekan dan tangisnya yang cetar membahana.

"Di mana sih Mbak simpan celana Mbak?" tanya Santi kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun