Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - It's a wonderful life

Betapa sedikitnya pengetahuan kita tentang hidup, diri kita, dan dunia di sekitar kita.

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Artikel Utama

Euforia Metaverse dan Potensi Masalahnya

19 April 2022   11:25 Diperbarui: 21 April 2022   05:12 1436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metaverse | Sumber: Digital Trends via www.kompas.com

Belum tuntas kita mengeksplor canggihnya teknologi imersif ini, dunia kini digemparkan dengan kehadiran metaverse. 

Teknologi digital terkini yang bukan sekedar menghubungkan dunia nyata dengan dunia maya. Metaverse seolah membukakan jalan untuk manusia 'hidup' di dua alam, yakni alam nyata dan alam maya.

Metaverse sejauh ini dapat dimaknai sebagai realitas virtual yang dibangun semirip mungkin dengan dunia nyata. Dengannya, manusia bisa membangun karakter di dunia virtual, berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain. Kepemilikan properti di metaverse pun sekarang sudah berlangsung.

Metaverse, seperti kehadiran teknologi baru sebelumnya, akan membawa paradigma baru bagi peradaban umat manusia.

Potensi Masalah Metaverse

Sebagai alat teknologi selain membawa manfaat, metaverse pasti hadir dengan beberapa potensi masalah. Kita perlu mengestimasi masalah itu untuk memahami bagaimana metaverse bekerja. Dalam kesempatan ini, kita akan melihat lima potensi masalah yang akan muncul dalam metaverse.

Potensi masalah yang pertama adalah identitas dan reputasi diri. Kita di metaverse akan direpresentasikan oleh avatar. Interaksi kita di metaverse diwakili oleh interaksi avatar kita dengan avatar orang lain. Karena kehidupan kita di metaverse akan dibangun seidentik mungkin dengan kehidupan di dunia nyata, maka memastikan bahwa avatar yang di metaverse itu benar-benar merepresentasikan orang tertentu menjadi isu yang krusial. 

Sistem IT di metaverse harus dapat memastikan bahwa satu avatar hanya merepresentasikan satu orang di dunia nyata. 

Identitas avatar itu harus valid dan tidak mudah diacak-acak. Karena nanti kaitannya adalah dengan reputasi diri di dalam dunia metaverse. Identitas dan reputasi avatar itu harus seidentik mungkin dengan identitas dan reputasi orang yang diwakilinya di dunia nyata.

Potensi problem kedua adalah data dan sekuritas. Metaverse adalah teknologi baru yang melampaui kecanggihan teknologi IT yang ada sekarang. Keseluruhan data, khususnya data personal, di metaverse menuntut sistem keamanan level lebih tinggi. 

Beberapa step verifikasi mungkin diperlukan supaya identitas data personal tidak bocor dan dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun