Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Relawan - Jejak Pena

Menulislah, karena menulis itu abadi. Tinggalkan jejak kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jembatan Berbaik Sangka, antara Impian dan Realita

8 Januari 2024   11:34 Diperbarui: 11 Januari 2024   13:01 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

      3.   Achievable

Kita perlu memikirkan bahwa tujuan yang akan kita capai ini memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai dan kita memiliki gambaran mengenai bagaimana mencapai tujuan dan memiliki alat atau keterampilan yang dibutuhkan.

      4.   Timely

Memberikan tanggal target untuk tujuan sangat penting. Kita perlu mengajukan pertanyaan khusus tentang tenggat waktu tujuan dan apa yang dapat dicapai dalam jangga waktu tersebut. Memberikan batasan waktu juga penting karena dengan adanya batasan waktu kita akan lebih fokus dalam mencapai tujuan tersebut.

Penjabaran tentang SMART Goals Setting tersebut dapat menjadi salah satu acuan bagi kita dalam merencanakan langkah untuk mencapai tujuan yang kita harapkan. Rencana yang sudah kita susun dengan rapi dan terperinci tersebut akan menjadi peta bagi kita dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam mencapai beberapa impian. Usaha yang kita lakukan dengan baik akan mendekatkan kita pada hasil yang baik pula. Sedangkan langkah yang kurang terencana kemungkinan besar akan mengantarkan kita pada hasil yang kurang sesuai dengan harapan.

Teori buatan manusia dapat kita aplikasikan dalam kehidupan kita, salah satunya teori SMART Goals tadi. Namun, hasil dari setiap usaha manusia terkadang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, berbaik sangka kepada Allah Swt. adalah keharusan bagi kita. Apa yang telah ditakdirkan oleh Allah Swt. tidak terlepas dari adanya hikmah di balik takdir-Nya itu. Sebab, ilmu Allah Swt. dapat meliputi segala sesuatu, demikian pula dengan kebijaksanaan-Nya yang juga dapat meliputi segala sesuatu. Sehingga tidak sesuatu apa pun yang mampu terlepas dari pengawasan ilmu dan kebijaksanaan Allah Swt.

Allah Swt. memberi karunia kepada manusia kemampuan untuk berpikir. Harus disadari ketika berpikir maka akan muncul dua kemungkinan, yaitu pikiran positif yang baik dan bermanfaat atau pikiran negatif yang buruk dan tidak bermanfaat. Dengan berpikir positif maka akan timbul beberapa sikap yang baik seperti bersyukur, bersabar, ridha, husnuzan (berbaik sangka) dan tawakal terhadap semua ketentuan Allah Swt.

Ada dua hal dalam menyikapi ketentuan Allah Swt. Pertama, ridha yaitu rela, puas dan senang terhadap semua ketentuan-Nya, yang sesuai dengan keinginan kita atau tidak, yang baik atau buruk menurut pandangan kita. Kedua, husnuzan kepada Allah Swt., yaitu berbaik sangka bahwa semua yang ditentukan-Nya adalah baik untuk kita sesuai yang diterangkan pada ayat berikut:

“Tetapi boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS. al-Baqarah [2] : 21).

Berkaitan dengan husnuzan, ada hadits yang menerangkan tentang keutamaan hal ini. “Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan husnuzan (berbaik sangka) terhadap Allah.” (HR Muslim). Dengan selalu husnuzan terhadap Allah, maka seseorang akan memperoleh rahmat dan karunia-Nya di dunia dan akhirat.

Ketika realita yang terjadi tidak berjalan sesuai dengan impian kita, hendaknya ridha dan husnuzan kepada Allah serta tidak berandai-andai, sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda, “ Jika engkau tertimpa suatu musibah janganlah mengatakan, ‘Seandainya aku berbuat begini dan begitu, tentu tidak akan seperti ini.’ Tetapi katakanlah, ‘Qadarullah wa maa syaa’a fa’ala (Allah telah mentakdirkan, dan yang Dia kehendaki maka Dia lakukan). Karena berandai-andai akan membuka pintu setan.” (HR. Muslim). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun