Mohon tunggu...
Nurul Dwi Larasati
Nurul Dwi Larasati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Hiking enthusiast, blogger, movie lover

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Andrea Bocelli, Si Penyanyi Tenor Buta Sukses dari Italia

21 Mei 2020   20:47 Diperbarui: 22 Mei 2020   11:00 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang keajaiban itu ada di dalam ketidaksempurnaan. Itulah yang saya lihat dari perjalanan hidup dan karir seorang penyanyi tenor terkenal dari Itali, Andrea Bocelli dalam film The Music of Silence yang ditayangkan oleh Mola TV Movies.

Film yang diadaptasi dari novel tahun 1999 yang ditulis oleh Andrea Bocelli sendiri. Momen karantina di rumah aja saya manfaatkan dengan menonton film yang menginspirasi.

Alur Cerita

Tahun 1958 di desa Tuscany lahir seorang anak laki-laki dari pasangan suami istri, Sandro Bardi dan Edi. Layaknya anak bayi yang selalu menangis sebagai tanda berkomunikasi, tapi tangisan Amos Bardi berbeda.

Sinyal itu ditangkap oleh sang ibu yang mengetahui ada yang tidak beres dengan anaknya. Mereka memuruskan menemui dokter untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

Congenital, bilateral glaucoma (kerusakan mata bawaan), ucap dokter setelah memeriksa mataAmos Bardi mungil. Ia membutuhkan tindakan operasi. Operasi pun dilakukan di RS Molinette Turin. Saat usianya 3 tahun, operasi mata diulang lagi.

Amos Bardi tidak tertarik dengan benda yang diberi oleh ibunya, ia malah tertarik dengan suara musik orkestra dari kamar sebelahnya yang diputar oleh seorang tunanetra.

Sebenarnya Amos Bardi tidak buta total, ia masih bisa melihat samar-samar. Namun dengan kekurangannya tersebut ia harus masuk sekolah asrama braille di Instituto G. Garibaldi, walaupun Amos tak menginginkannya. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang penyanyi seperti Franco Corelli.

Sebenarnya bakat menyanyinya didukung oleh pamannya. Saat berlatih menyanyi di asrama bersama teman-temannya, gurunya mengetahui bahwa Amos memiliki suara yang merdu.

Hari yang naas bagi Amos Bardi ketika bermain bola bersama teman-temannya. Bola menyasar ke wajahnya saat ia menjadi penjaga gawang sehingga kebutaan parah menimpanya. Kejadinnya waktu usianya baru 12 tahun. Amos Bardi tak bisa melihat samarnya sinar matahari lagi. Ini sangat
memilukan bagi sang ibu melihat kondisi anaknya seperti itu.

Sang paman terus mendukung Amos Bardi bernyanyi dengan mengikuti kontes menyanyi. Tak disangka ia lolos ke final Piala Margherita, sebuah penghargaan tertinggi di Tuscany. Amos Bardi pun melaju terus sampai ia menjadi pemenang.

Namun insiden kecil terjadi saat ia menyanyi di acara pernikahan, suaranya berubah, yang ternyata ia mengalami pecah suara. Lumrah bagi anak laki-laki yang beranjak dewasa.

Untuk menutupi kekecewaannya, ia masuk sekolah hukum. Sayangnya, buku yang dipelajari tidak menggunakan huruf braille sehingga Amos Bardi kesulitan membaca. Sebelnya sang guru tidak mentolerir kekurangan Amos.

Amos Bardi pernah membuat grup nyanyi bernama Adriamos (Andriano dan Amos) bersama temannya. Bukannya mendapat pujian, malah ia dicaci.

Tawaran menjadi pianis di bar diambilnya karena ia tak mau bekerja yang para tuna netra kerjakan pada umumnya menjadi tukang pijit atau operator telepon.

Di bar tersebut ia bertemu dengan pujaan hatinya, Elena. Bisa dibilang jenjang pendidikan Amos berjalan mulus sampai ia lulus dan menjadi pengacara.

Berkat bantuan salah satu temannya di bar, Amos dipertemukam oleh sang Maestro bernama Suarez Infiesta yang mengajarkannya bernyanyi tenor yang benar. Tentunya dengan kegigihannya dan didikan sang maestro, Amos mendapatkan kesempatan bernyanyi bersama para penyanyi ternama
dan menjadi penyanyi tenor ternama di dunia dari Italia.

Foto dok.pribadi
Foto dok.pribadi
Andrea Bocelli, Si Penyanyi Tenor Buta yang Sukses Dari Italia

Film yang berdurasi kurang lebih 115 menit membuat saya kagum akan sosok tuna netra ini. Takdirnya sebagai tuna netra tidak membuat Amos Bardi putus asa, malah menemukan talenta luar biasa.

The Music of Silence atau La Musica Del Silenzio dalam bahasa Italia dibintangi oleh deretan pemain yakni Tobi Sebastian, Luisa Ranieri, Jordi Molla, Antonio Banderas, Ennio Fantastichini, Nadir Caselli, Alessandro Sperduti, Francesco Salvi, dll.

Pesan yang saya ambil dari film ini adalah Tuhan tidak akan membiarkan hambaNya hidup dalam kesia-siaan, pasti ada potensi lebih yang dikembangkan. Kebutaan yang dialami Amos Bardi dalam film atau Andrea Bocelli pada dunia nyata menyadarkan saya akan beruntungnya terlahir dengan fisik sempurna.

Mata memang tidak bisa melihat, tapi ia mendengarkan musik dalam diamnya. Khususnya meresapi sekali pada musik orkestra. Mungkin ini yang dimaksud dari judulnya.

Sumber foto IMDB
Sumber foto IMDB

Sebenarnya The Music of Silence karya sutradara Michael Radford sudah tayang sejak tahun 2017, namun Mola TV Movies baru merilis tahun 2020. Di Mola Tv banyak pilihan film yang bisa ditonton sesuai seleramu. Uniknya Mola TV menayangkan film yang belum pernah ditayangkan di bioskop lho. Film pilihan semua dari Mola TV.

Beruntungnya bisa menonton film biopik ini. Jadi, tahu kisah sukses orang terkenal dalam bidang musik orkestra. Jujur, kalau enggak nonton saya enggak bakal tahu siapa Andrea Bocelli.

Pria kelahiran 22 September 1958 telah melahirkan karya musik yang mendunia. Salah satu penyanyi yang pernah berduet dengannya yaitu Celine Dion dalam lagu "The Prayer". Tentunya juga pernah duet dengan penyanyi terkenal lainnya.

Di tengah pandemic Covid-19 Andrea Bocelli sempat bernyanyi bersama pianis dari Italia di Katedral Duomo dalam merayakan Hari Paskah.

Keterbatasan yang dimiliki penyanyi tenor buta asal Italia ini tidak menghalangi kesukesannnya dalam menjalani hidup dan karir.

Semestinya kita bisa mengikuti jejak semangatnya. Saya semakin termotivasi dari keterbatasan fisiknya dan kepekaannya. Setuju banget kalau jadi orang buta itu bukan berarti tidak memiliki masa depan seperti jadi tukang pijit. Ternayata ada kemampuan luar biasa menakjubkan dunia.

Andrea Bocelli membuktikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun