Mohon tunggu...
Nurul Fitriyani Syukur
Nurul Fitriyani Syukur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Be True

Mahasiswa Beasiswa Unggulan KEMENDIKBUD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaifa Haluk???

25 Maret 2021   01:08 Diperbarui: 25 Maret 2021   01:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kaifa haluk yang berarti dalam Bahasa arab arti adalah apa kabar?, yang selalu saya ucapkan 2 minggu ini dibulan desember. Iya, saya dan dia, berkenalan secara tidak sengaja. Dia seorang pria yang saya kenal bernama Haluk, yap Namanya memang haluk. Pria asal Turki negeri yang memiliki 1001 keistimewaan dan kemegahan yang membuat saya ingin kesana dan mengenal lebih dalam mengenai kebudayaan negara ini. 

Awalnya dengan berkenalan dengan pria ini secara random. Knowledge and informasi tentang negara ini akan bertambah tapi ternyata saya menemukan hal lain. The thing that I don't know and unexpected. Exectly day by day, my feeling is growing like flower in the spring season that we know each other with texting in that apps. 

Semua berjalan sesuai dengan keadaan, kita berbicara banyak hal dan banyak topik apa sajapun dapat dibicarakan, semuanya menjadi terbiasa ketika seorang menyapa-mu pagi dan malam dan selalu mengingatkan untuk tidur on time yap itu berjalan kurang kebih 2 minggu sampai akhirnya dimana that flower loses that sun, tak ada lagi kabar dan sapaan setiap hari. Hingga si bunga menunggu dengan selalu menatap ke atas. Sampai dimana keputusasaan itu tiba. 

Saya memutuskan untuk memberanikan diri memulai percakapan kembali tapi tak ada balas dan jawab dari dirinya. Pikir ku positif mungkin sedang tidak on atau ada keperluan yang sangat penting dan setelah menantian Panjang sang pria membalas dengan mengatakan ada kecelakaan hebat di negaranya. 

Lantas saja, saya mengucap syukur untuk itu karena dia memberikan kabar setelah sekian lama, namun saya tak hilang akal saya meng-correct is that true, and to honest he telling the true. So yap sang bunga kembali tumbuh walau tahu sang matahari sedang tidak berada dihadapan setidaknya sang bunga tahu dimana sang matahari berada. 

Lalu seperti biasa mereka saling memberi kabar dan bercerita tentang pribadi masing masing. Tapi sang bunga menyadari kembali bahwa sang matahari tidak menjadi satu-satunya miliknya karena ternyata sang matahari memiliki tugas yang lebih penting daripada hanya menyinari sang bunga.

Bunga pun tahu tugas itu yaitu matahari juga menyinari seluruh permukaan bumi dan seluruh bunga yang ada dibumi ini, dan sang bunga ketika malam hari, hanya berkata : "please, stay a little longer with me, sun" but the flower mengucapkan itu tidak dihadapan sang matahari tapi sang bunga juga pun tahu kalau dia berkata secara langsung kepada matahari mungkin matahari akan menjauhinya karena memang permintaan itu tidak dapat dipenuhinya. 

Jadi selama ini sang bunga terus berharap di dalam malah harinya bahwa sang matahari bisa stay little longer with her, dengan selalu menunjukkan senyuman dan perhatiaanya kepada matahari. Dan hari itu terjadi, dimana kesabaran yang menipis dan keinginan untuk dapat Bersama sang matahari kiyan memuncak namun sang bunga tak berdaya dengan itu, akhirnya dia memutuskan untuk menghapus kontak sang matahari dari aplikasinya karena dia tahu kalau terus-terusan seperti ini, dia yang akan tersiksa dengan perasaan yang terus menurus tumbuh di dalam hatinya. 

Yap diapun menghilangkan keberadaan sang matahari. Dan terus menipu dirinya dengan kesibukannya seakan mehiraukan hati dan pikirannya yang terus memikirkan sang matahari sampai dimana gejolak dalam hati mencuak apakah membiarkan rasa cinta ini numbuh ataukah membunuhnya secara perlahan-lahan dengan cara mengabaikannya.

Sang bunga pada saat itu sangat gelisah dan galau. Tak ada senyuman manis diwajah yang ada rasa bersalah apakah ini adalah tindakan yang tepat baginya untuk memutukan hubungan atau tidak, hingga sang bunga mencari jawab tersebut dengan bercerita dan sharing terhadap sang angin yang ia sangat percayai. 

Tapi jawaban dari mereka semua itu tergantung pada hati sang bunga sendiri mana yang lebih kuat rasa untuk tumbuh atau untuk mati. Sang bunga berpikir dalam kesunyian dalam ayunannya dan terus menerus memikirkan itu hingga dimana dia berpikir " the chance could't come twice time, so she take risk that she find that sun in that apps, what ever is worth or not, setidaknya dia sudah mencoba hingga dua kali bahkan hingga akhirnya dia pasrah akan semuanya. Dan dia berharap dalam doanya kalau misalnya surat ini diambil dia akan menerima segala resikonya kembali bila berhubungan dengan sang matahari jadi buat ku untuk sabar dan tidak sakit bila tiab-tiba sang matahari hilang karena tugasnya, tidak tahu itu kapan dan saat apa tapi itu resikonya. 

Dia diam untuk beberapa waktu sampai akhirnya sang matahari membalas surat pencarian dari sang bunga. Tapi jujur sang bunga tidak bisa bilang yang sebenarnya terjadi, tentang kegalauan dan resah hatinya kepada sang matahari jadi dia hanya tersenyum dan bilang bahwa "I'm Okay", satu kebohongan yang dilakukan sang bunga. 

Dia senang tapi disamping itu dia juag sedih karena caranya tidak baik untuk kedepannya mungkin karena berbohong tentang perasaannya. Dan sang matahari seperti biasa dengan kebijaksanaannya dan keramahan, ia seperti bisa menyapa dan berhubungan dengan sang Bungan namun cobaan kembali lagi, sang bunga pun menyadari kembali kalau cinta yang ia harapkan dari sang matahari ternyata tak terbalas, pikiran itu muncul ketika setiap saat sang bunga yang selalu yang mulai untuk percakapan, dan dia teringat sebuah janjinya bahwa apapun yang terjadi dia tidak boleh marah dan kecewa dan pasrah dengan apa yang terjadi. 

Sampai dimana musim dingin pun datang, rasa cinta yang tumbuh pun lama-kelamaan menjadi membeku karena sang bunga pun tak mengharapkan yang lebih dari sang matahari. ''Dear No One, yap this is the sentence that always flower said untuk menyakinkan hatinya sekali lagi, kegalauan itu terjadi, dengan segala kemungkinan yang bahkan sang bunga tidak tahu tentang sang matahari, bagaimana dia sana, apakah ada Bunga lain yang bersemi karena sinarnya dan lebih cantik dan lebih baiknya dari dirinya. Itu menjadi pertanyaan yang selalu ada dipikiran sang bunga. Dan cintanya tak lagi bertumbuh seperti pada musim semi lalu seakan pada musim dingin ini waktu sang bunga terhenti dan yap benar sekali, sekali lagi sang matahari pun menghilang tanpa memberikan kabar sekali lagi. Dan ketika itu bagaikan sumbu api yang ada dalam perapian yang tidak terlihat namun sebetulnya ada namun tertutup debu dari kayu yang terbakar seperti itulah kondisi hati dari sang bunga. Menunggu kabar dari sang matahari. Dan sekarang winter itu masih ada namun, anehnya terdapat badai yang sangat besar terjadi di daerah sang bunga, hingga membuatnya hujan yang sangat deras dimana salah teman sekaligus sahabatnya sudah tak bernyawa lagi, namun karena perbedaan tempat membuat sang bunga tidak bisa untuk berada disamping temannya tersebut. Iya diri ini hancur ketika mendengar kepergian dari sahabat saya juliani, seorang sahabat karib-ku. Dan saya butuh ruang kosong untuk menerimannya dan tidak menyentuk aplikasi ini sama sekali. 

Hingga masa sulit itu berakhir saya memutuskan untuk membukannya dan sang matahari kembali memberikan kabarnya namun ketika sang bunga melihat sang matahari ia jadi teringat tentang masa sulitnya so  I ask like this "sorry, there was rain in mine cause my bestie pass away, sebenarnya yang sang bunga harapkan bukan ucapakan bela sungkawa tapi yang ia harapkan perhatian dari sang matahari, menanyakan dia kabar like are you okey,for that or can you tell, so it make you more relax or something but is not happen and nothing in that case and like usual sang matahari kembali kepada pekerjaannya. Dan begitu sifat sang bunga tersenyum kepada sang matahari meski hatinya ingin sekali bercerita tentang hal itu kepada sang matahari dan dia tidak mau menjadi bunga yang egois, maksud ku yang saya siapa, his moon, no right? te moon and the sun have never meet. so wh i'm just a flower. itu  yang dipikirkan sang bunga sadari bahwa loginya menbangunkan dirinya dari kegilaan hati ini.

Namun sampai sekarang sang bunga masih menunggu sang matahari untuk memberikan kabar atau sekedar memberikan kata hi, namun yap, iya akan menerimanya tanpa adanya rasa yang pernah tumbuh. Dan selalu mengingatnya bahwa sang matahari hanya sebagai teman yang menemani diri ketika siang hari tidak lebih karena sang matahari tidak ada ketika malamnya sang bunga datang.

_The end_

Noted: bersikap seperti Bunga pada umum dengan menganggap bahwa sang matahari hanyalah teman di siang harinya.

Kaifa haluk?

Ana bi khairil (saya baik-baik saja)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun