Mohon tunggu...
Nurul Fitriyani Syukur
Nurul Fitriyani Syukur Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Be True

Mahasiswa Beasiswa Unggulan KEMENDIKBUD

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaifa Haluk???

25 Maret 2021   01:08 Diperbarui: 25 Maret 2021   01:14 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dia diam untuk beberapa waktu sampai akhirnya sang matahari membalas surat pencarian dari sang bunga. Tapi jujur sang bunga tidak bisa bilang yang sebenarnya terjadi, tentang kegalauan dan resah hatinya kepada sang matahari jadi dia hanya tersenyum dan bilang bahwa "I'm Okay", satu kebohongan yang dilakukan sang bunga. 

Dia senang tapi disamping itu dia juag sedih karena caranya tidak baik untuk kedepannya mungkin karena berbohong tentang perasaannya. Dan sang matahari seperti biasa dengan kebijaksanaannya dan keramahan, ia seperti bisa menyapa dan berhubungan dengan sang Bungan namun cobaan kembali lagi, sang bunga pun menyadari kembali kalau cinta yang ia harapkan dari sang matahari ternyata tak terbalas, pikiran itu muncul ketika setiap saat sang bunga yang selalu yang mulai untuk percakapan, dan dia teringat sebuah janjinya bahwa apapun yang terjadi dia tidak boleh marah dan kecewa dan pasrah dengan apa yang terjadi. 

Sampai dimana musim dingin pun datang, rasa cinta yang tumbuh pun lama-kelamaan menjadi membeku karena sang bunga pun tak mengharapkan yang lebih dari sang matahari. ''Dear No One, yap this is the sentence that always flower said untuk menyakinkan hatinya sekali lagi, kegalauan itu terjadi, dengan segala kemungkinan yang bahkan sang bunga tidak tahu tentang sang matahari, bagaimana dia sana, apakah ada Bunga lain yang bersemi karena sinarnya dan lebih cantik dan lebih baiknya dari dirinya. Itu menjadi pertanyaan yang selalu ada dipikiran sang bunga. Dan cintanya tak lagi bertumbuh seperti pada musim semi lalu seakan pada musim dingin ini waktu sang bunga terhenti dan yap benar sekali, sekali lagi sang matahari pun menghilang tanpa memberikan kabar sekali lagi. Dan ketika itu bagaikan sumbu api yang ada dalam perapian yang tidak terlihat namun sebetulnya ada namun tertutup debu dari kayu yang terbakar seperti itulah kondisi hati dari sang bunga. Menunggu kabar dari sang matahari. Dan sekarang winter itu masih ada namun, anehnya terdapat badai yang sangat besar terjadi di daerah sang bunga, hingga membuatnya hujan yang sangat deras dimana salah teman sekaligus sahabatnya sudah tak bernyawa lagi, namun karena perbedaan tempat membuat sang bunga tidak bisa untuk berada disamping temannya tersebut. Iya diri ini hancur ketika mendengar kepergian dari sahabat saya juliani, seorang sahabat karib-ku. Dan saya butuh ruang kosong untuk menerimannya dan tidak menyentuk aplikasi ini sama sekali. 

Hingga masa sulit itu berakhir saya memutuskan untuk membukannya dan sang matahari kembali memberikan kabarnya namun ketika sang bunga melihat sang matahari ia jadi teringat tentang masa sulitnya so  I ask like this "sorry, there was rain in mine cause my bestie pass away, sebenarnya yang sang bunga harapkan bukan ucapakan bela sungkawa tapi yang ia harapkan perhatian dari sang matahari, menanyakan dia kabar like are you okey,for that or can you tell, so it make you more relax or something but is not happen and nothing in that case and like usual sang matahari kembali kepada pekerjaannya. Dan begitu sifat sang bunga tersenyum kepada sang matahari meski hatinya ingin sekali bercerita tentang hal itu kepada sang matahari dan dia tidak mau menjadi bunga yang egois, maksud ku yang saya siapa, his moon, no right? te moon and the sun have never meet. so wh i'm just a flower. itu  yang dipikirkan sang bunga sadari bahwa loginya menbangunkan dirinya dari kegilaan hati ini.

Namun sampai sekarang sang bunga masih menunggu sang matahari untuk memberikan kabar atau sekedar memberikan kata hi, namun yap, iya akan menerimanya tanpa adanya rasa yang pernah tumbuh. Dan selalu mengingatnya bahwa sang matahari hanya sebagai teman yang menemani diri ketika siang hari tidak lebih karena sang matahari tidak ada ketika malamnya sang bunga datang.

_The end_

Noted: bersikap seperti Bunga pada umum dengan menganggap bahwa sang matahari hanyalah teman di siang harinya.

Kaifa haluk?

Ana bi khairil (saya baik-baik saja)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun