Mohon tunggu...
Nurul Fitri
Nurul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan nama saya NURUL FITRI, saya berkuliah di Universitas Muhammadiyah Mataram, saya mengambil jurusan PGSD, hobi saya menyanyi, dan kesukaan saya adalah mendengarkan lagu, memasak dan menari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori emotional intelegence oleh daniel goleman

18 Januari 2025   09:08 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:08 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Keterampilan Sosial (Social Skills)

Keterampilan sosial mencakup kemampuan untuk membangun hubungan, bekerja sama dengan orang lain, dan memengaruhi mereka secara positif. Ini meliputi kemampuan berkomunikasi, memecahkan konflik, bekerja dalam tim, dan memimpin dengan efektif.

  • Pentingnya Emotional Intelligence

Goleman menegaskan bahwa kecerdasan emosional memainkan peran besar dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dunia kerja, misalnya, orang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung lebih sukses dalam berinteraksi dengan rekan kerja, menangani konflik, dan membangun jaringan profesional. Dalam kehidupan pribadi, EI membantu seseorang menjaga hubungan yang harmonis, menghadapi tantangan emosional, dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berhubungan erat dengan kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang memiliki empati, mampu mengelola stres, dan dapat memotivasi timnya cenderung lebih dihormati dan diikuti oleh anggota tim.

Meskipun IQ sering dianggap sebagai penentu kesuksesan, Goleman menunjukkan bahwa IQ hanya berkontribusi sekitar 20% terhadap keberhasilan seseorang. Sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain, termasuk kecerdasan emosional. IQ berhubungan dengan kemampuan kognitif seperti logika, analisis, dan pemecahan masalah, sementara EI lebih fokus pada kemampuan interpersonal dan intrapersonal.

Keduanya, tentu saja, saling melengkapi. Orang dengan IQ tinggi tetapi EI rendah mungkin memiliki kesulitan dalam membangun hubungan yang baik atau mengelola emosi mereka, sementara seseorang dengan EI tinggi tetapi IQ rendah mungkin memiliki tantangan dalam aspek teknis pekerjaan. Oleh karena itu, kombinasi keduanya sangat penting untuk mencapai kesuksesan yang seimbang.

  • Cara Meningkatkan Emotional Intelligence

Goleman juga menjelaskan bahwa kecerdasan emosional bukanlah sesuatu yang statis. Siapa pun dapat meningkatkan EI mereka melalui latihan dan refleksi. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional:

1. Latih Kesadaran Diri

Luangkan waktu untuk merenungkan perasaan dan perilaku Anda. Catat emosi yang muncul dalam situasi tertentu dan coba pahami penyebabnya.

2. Kelola Emosi dengan Baik

Pelajari teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam, untuk membantu mengendalikan stres dan emosi negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun