Mohon tunggu...
Healthy

Kombinasi Tramadol, Eximer, dan Bahan Perekat. You Wanna Die?

18 April 2016   22:11 Diperbarui: 4 April 2017   17:58 2281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lem fox, who is it?

Lem fox adalah zat atau bahan perekat yang berfungsi merekatkan dua sisi suatu benda.  Lem fox mengandung Lysergic Acid Diethyilamide (LSD) dimana LSD ini merupakan golongan zat adiktif lainnya yang akan berikatan dengan serotonin pada saat di postsinap dan ikatan antara LSD dan serotonin tentu akan mempengaruhi fungsi tubuh yaitu halusinasi (BNN RI). Penyalahgunaan lem fox dengan cara dihirup melalui hidung akan mengubah pikiran, suasana hati, perasaan serta perilaku seseorang.

Lalu, bagaimana interaksi yang terjadi antara Tramadol + Eximer + menghirup Lem fox?

Seperti yang telah dikatakan bahwa Tramadol dan Eximer bekerja pada sistem saraf pusat yang apabila kedua obat ini dikombinasi maka akan menyebabkan peningkatan kadar plasma atau aktivitas bioavailabilitas sehingga memungkinkan aktivitas Tramadol meningkat  sampai terjadinya efek samping yang tidak dikehendaki.

Ditambah lagi dengan menghirup lem fox yang memiliki kandungan Lysergic Acid Diethylamide (LSD) golongan zat adiktif maka akan terjadi efek penekanan sistem saraf pusat (SSP) berlebih yang berdampak sangat berbahaya pada kesehatan tubuh  yaitu dapat memberikan efek sedasi yang tinggi, halusinasi berat, mual, muntah, lesu, pusing, mulut kering, ansietas berat, euphoria pada beberapa orang, gangguan hati, gangguan ginjal, kerusakan pada sistem saraf di otak, ketergantungan bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sangat tidak rasional jika kedua obat ini dikombinasikan lalu menghirup lem fox yang hakikatnya adalah bahan perekat atau lem untuk mendapatkan sensasi nge-fly sesaat tanpa memikirkan bahaya efek samping jangka panjangnya.

Untuk itu, penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai dengan petunjuk Dokter dan Apoteker memerlukan peraturan yang mengatur  dan membatasi agar obat-obatan dosis tinggi tidak bebas diperjualbelikan (bnn.go.id). Dengan demikian, semakin banyak pemuda atau remaja yang terselamatkan dari bahaya penyalahgunaan obat tertentu sehingga kita sebagai generasi muda yang memiliki banyak potensi dapat memajukan negeri ini di masa mendatang dengan berawal dari "Say No To Drugs!".

Semoga bermanfaat, wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun