3. Pengalaman Awal Kehidupan
Pengalaman yang dialami anak sejak dini, terutama pada lima tahun pertama, memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan sosial dan emosional.
Stimulasi Positif: Bermain, berinteraksi, dan mendapatkan dukungan emosional dari orang dewasa membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
Trauma atau Kekerasan: Pengalaman negatif seperti kekerasan fisik atau emosional dapat mengganggu perkembangan ini dan menyebabkan masalah perilaku di kemudian hari.
4. Faktor Biologis
Faktor genetik dan kesehatan fisik anak juga berperan dalam perkembangan sosial dan emosional.
Genetik: Beberapa anak mungkin secara alami lebih pemalu atau lebih mudah marah, tergantung pada faktor genetik.
Kesehatan Mental: Gangguan seperti kecemasan atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dapat memengaruhi kemampuan anak dalam mengelola emosi dan bersosialisasi.
5. Budaya dan Nilai Sosial
Budaya tempat anak tumbuh memberikan pengaruh besar pada cara mereka memahami hubungan sosial dan mengelola emosi.
Norma Budaya: Setiap budaya memiliki cara yang berbeda dalam mengekspresikan emosi dan membangun hubungan sosial. Anak belajar menyesuaikan diri dengan nilai-nilai ini.