Mohon tunggu...
fadillautami
fadillautami Mohon Tunggu... -

Penyair Amatir, Tak pernah kucup membaca dan menulis, Karena belajar tak pernah habis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dekap Hangat Senja

1 Juni 2017   06:01 Diperbarui: 1 Juni 2017   07:14 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepasti pagi yang cerah

Membuka hari

Menatap ceria

Hangat metari

Telak rindu menggebu

Ketika langit mulai beradu

Rintik kecil singgahi pipi

Menyapa diri yang sepi

Seketika hujan mengerti dan pergi

Meski kembali merupakan hal yang sulit

Menyerah untuk merelakan yang baik

Cahaya datang celah - celah langit

Membuka harapan 

Bahwa rindu tak harus dilupakan

Bahwa jiwa ingin lepas

Memilih bebas

Menjelang lelah

Diri terusik untuk menyerah

Bimbang, mundur

Ataukah gugur

Meracau dalam pikiran 

Lagi lagi kau selamat

Semangatmu tetap menguat

Hingga kau berdiri hebat

Tak satupun bisikan daun buatmu meragu

Kau hanya harus menunggu

Bumi tak akan lelah berlari

Selagi kau tak mengakhiri

Akhirnya, temu diantara terang dan gelap

Sasana mu dalam balutan jingga

Menahanmu berlama-lama

Menikmati ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa

Biarkan aku tenggelam 

Selagi malam belum datang

Biarkan aku merasakan tenang

dalam pelukan hangat sang senja

koleksi pribadi
koleksi pribadi
-fadillautami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun