Mohon tunggu...
Nurul Cahyani
Nurul Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sangat menghargai waktu, bertanggung jawab dan suka dengan hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Monetaris Milton Friedman: Bagaimana Relevansinya di Indonesia

5 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 6 Desember 2023   19:33 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relevansi di Indonesia

Meski teori monetaris Milton Friedman tidak diterapkan langsung di Indonesia, namun gagasan fundamental yang diusungnya berdampak pada kebijakan perekonomian dan moneter negara. Beberapa komponen teori moneter Friedman yang berdampak pada kebijakan Indonesia antara lain sebagai berikut:

  • Penekanan pada Stabilitas Uang Intervensi Pemerintah Meski teori monetaris Milton Friedman tidak diterapkan langsung di Indonesia, namun gagasan fundamental yang diusungnya berdampak pada kebijakan perekonomian dan moneter negara. Beberapa komponen teori moneter Friedman yang berdampak pada kebijakan Indonesia antara lain sebagai berikut: Pentingnya stabilitas uang sebagai landasan utama untuk menciptakan kebijakan moneter secara konsisten ditekankan dalam penerapan teori monetaris Milton Friedman di Indonesia. Menurut Friedman, menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang memerlukan peningkatan jumlah uang beredar yang moderat dan stabil. Dalam Negara Indonesia, penekanan pada stabilitas moneter sejalan dengan tujuan Bank Indonesia untuk menjaga inflasi yang moderat dan stabil.

  • Intervensi pemerintah. Keterlibatan pemerintah seringkali mengacu pada minimalnya campur tangan dalam kebijakan moneter dalam perspektif teori monetaris Milton Friedman di Indonesia. Friedman memperingatkan pemerintah agar tidak terlalu campur tangan dalam pengelolaan uang dan suku bunga dan mendesak mereka untuk menaruh perhatian lebih besar dalam menjaga kestabilan jumlah uang beredar. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah, khususnya Bank Indonesia, cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan instrumen kebijakan untuk mempengaruhi keadaan perekonomian.

  • Penggunaan alat moneter Independensi Bank Sentral Menurut Friedman, pengaturan jumlah uang beredar sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Untuk menentukan jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia menggunakan instrumen moneter yang meliputi suku bunga dan tingkat minimum cadangan bank. Meskipun cadangan yang diperlukan bank berfungsi sebagai alat untuk mengontrol likuiditas di pasar keuangan, modifikasi suku bunga dapat digunakan untuk mempengaruhi permintaan uang. Strategi ini adalah bagaimana penerapan moneter Friedman di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan kondisi yang mendorong stabilitas uang dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang

  • Independensi Bank Sentral Menurut Friedman, pengaturan jumlah uang beredar sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Untuk menentukan jumlah uang yang beredar, Bank Indonesia menggunakan instrumen moneter yang meliputi suku bunga dan tingkat minimum cadangan bank. Meskipun cadangan yang diperlukan bank berfungsi sebagai alat untuk mengontrol likuiditas di pasar keuangan, modifikasi suku bunga dapat digunakan untuk mempengaruhi permintaan uang. Strategi ini adalah bagaimana penerapan moneter Friedman di Indonesia bertujuan untuk menumbuhkan kondisi yang mendorong stabilitas uang dan 

  • pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Teori monetaris Friedman juga mendukung gagasan independensi bank sentral dalam merumuskan kebijakan moneter. Pada tahun 1999, Bank Indonesia mendapat keleluasaan lebih dalam merumuskan kebijakan moneter. Di Indonesia, Bank Indonesia berupaya menjaga independensinya dalam mengambil keputusan kebijakan moneter. Hal ini terutama terlihat dalam kebijakan yang mengatur tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar, yang harus lebih menekankan tujuan jangka panjang seperti menjaga stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dibandingkan kepatuhan terhadap kepentingan politik.

  • Liberalisasi Ekonomi, adanya ide liberalisasi ekonomi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia menjadi lebih mudah diakses oleh investasi internasional sebagai akibat dari liberalisasi ekonomi.  Negara Indonesia menarik lebih banyak bisnis asing yang ingin beroperasi di sini dengan mengurangi hambatan perdagangan dan investasi.  Dampaknya adalah sektor ekonomi tertentu, seperti manufaktur dan jasa, mengalami pertumbuhan, dan prospek lapangan kerja juga meningkat. Perekonomian rumah tangga juga terkena dampak liberalisasi ekonomi.  Hal ini mendorong persaingan antar bisnis regional, mendorong inovasi, dan meningkatkan produktivitas.  Perusahaan harus berupaya meningkatkan kualitas barang dan jasa mereka agar dapat bersaing dengan perusahaan asing, sehingga membantu pelanggan Indonesia. Integrasi ekonomi regional dibantu oleh deregulasi ekonomi.  Indonesia telah melakukan upaya untuk memperluas perdagangan dengan anggota ASEAN lainnya dan merupakan anggota ASEAN (Association of Southeast Asian Nations).  Hal ini memperluas pasar dan memudahkan para pelaku usaha Indonesia untuk mengiklankan produknya di seluruh wilayah.  Selain itu, hal ini memberikan peluang bagi dunia usaha Indonesia untuk memasuki pasar internasional yang lebih besar.

  • Liberalisasi ekonomi telah memberikan sejumlah keuntungan, namun penting untuk diingat bahwa terdapat juga permasalahan baru, seperti permasalahan perlindungan sosial dan kesenjangan ekonomi.  Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk menerapkan liberalisasi ekonomi dengan hati-hati, memastikan bahwa sebanyak mungkin warga negara mendapatkan manfaatnya sekaligus melindungi mereka dari segala potensi kerugian.

  • Pasar bebas, dalam teori monetaris Milton Friedman, memiliki relevansi yang signifikan terhadap efisiensi pasar keuangan di Indonesia. Sebagai negara berkembang yang terus berupaya memperkuat fondasi ekonominya, Indonesia dapat memanfaatkan prinsip-prinsip pasar bebas Friedman untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan mencapai efisiensi yang lebih baik dalam operasi pasar keuangan. Pasar bebas, menurut Friedman, memberikan dorongan pada persaingan yang sehat. Dalam konteks pasar keuangan Indonesia, persaingan yang kuat antara lembaga keuangan dan perusahaan investasi dapat mendorong inovasi produk dan layanan. Persaingan ini bukan hanya memberikan pilihan yang lebih baik kepada konsumen tetapi juga mendorong efisiensi operasional melalui upaya untuk menjadi lebih kompetitif. Pasar bebas memungkinkan mekanisme pasar menentukan harga dan alokasi sumber daya. Dalam konteks pasar keuangan, ini berarti bahwa mekanisme pasar akan mencerminkan permintaan dan penawaran secara efisien, membantu menghindari pemborosan sumber daya dan meningkatkan alokasi yang lebih optimal.

Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa teori monetaris Milton Friedman relevan penerapannya di Indonesia walaupun teori ini sudah cukup lama, namun masih bisa diterapkan di Indonesia sebagai negara berkembang. Teori  Monetaris Milton Friedman memiliki pengaruh yang besar bagi negara dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi. Apabila suatu negara tidak menerapkan teori monetaris maka dapat dipastikan sistem perekonomian negara tersebut menjadi tidak terkendali baik itu laju tingkat inflasi maupun tingkat harga suatu barang. Yang kemudian akan menimbulkan masalah berkepanjangan bagi masyarakat di negara itu sendiri seperti kemiskinan,kesejahteraan masyarakat maupun kriminalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun