Mohon tunggu...
Nurul Cahyani
Nurul Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sangat menghargai waktu, bertanggung jawab dan suka dengan hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Monetaris Milton Friedman: Bagaimana Relevansinya di Indonesia

5 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 6 Desember 2023   19:33 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun Oleh:

Nurul Cahyani, Ayu Maulani, Annisa Azzahro, Dwi Adeati, Alfi Nur Risma, Amalia Sulistiningsih, Yuliana Ainur Habibah, Raihanah Luthfi Fa'izah

Biografi Milton Friedman

Milton Friedman lahir pada 31 Juli 1912 di Brooklyn. Ia merupakan seorang ekonom dan ahli statistik Amerika yang percaya pada kapitalisme pasar bebas. Saat usianya satu tahun, mereka sekeluarga pindah ke kota komuter kecil bernama Rahway, di New Jersey. Sejak kecil friedman dikenal sebagai murid yang luar biasa cerdas, dibuktikan dengan Friedman masuk sekolah tanpa pendidikan usia dini. Dia memenangkan beasiswa ke Universitas Rutgers dan memperoleh gelar sarjana, Friedman menyelesaikan gelar master di Universitas Chicago dan Ph.D. di Universitas Columbia. Pada tahun 1935, Friedman bergabung dengan Badan Perencanaan Sumber Daya Nasional yang melakukan survei anggaran konsumsi dan menjadi dasar terbitnya A Theory of the Consumption Function. Milton Friedman memperkenalkan sebuah teori yang kemudian menjadi bagian dari ilmu ekonomi. Selama tahun 1960-an dia menjadi pendukung utama yang menentang kebijakan pemerintah Keynesian. Ia memberikan pandangan bahwa "teori Keynesian naif". Milton Friedman berteori bahwa terdapat tingkat pengangguran alami dan berpendapat bahwa pengangguran di bawah tingkat ini akan menyebabkan inflasi. Kemudian Milton Friedman mempromosikan sudut pandang makroekonomi yang dikenal sebagai monetarisme.

Teori Monetaris

Monetarisme merupakan kecenderungan dalam pemikiran ekonomi yang menekankan peran pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar. Hal ini sesuai dengan pandangan dalam ekonomi moneter bahwa variasi jumlah uang beredar memiliki pengaruh besar terhadap output nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu dengan tujuan utama kebijakan moneter yang baik agar dapat menargetkan tingkat pertumbuhan jumlah uang yang beredar dapat terkendali. Milton Friedman menyampaikan gagasan pemikiran bahwa peran pemerintah dalam perekonomian yang seharusnya dapat berjalan lebih efektif justru dianggap menghambat. Oleh karena itu, Milton Friedman lebih setuju untuk berfokus pada peran suatu badan atau lembaga yang menjalankan kebijakan secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah. Milton Friedman mengutarakan gagasan dimana penentuan pendapatan dipengaruhi oleh peranan jumlah uang yang beredar. Dengan demikian, muncul salah satu pokok pikiran aliran monetaris yaitu perkembangan moneter sebagai salah satu unsur penting dalam perkembangan produksi, kesempatan kerja dan harga. Pemikiran aliran monetaris sudah ada di Indonesia sejak lama dan berkembang hingga saat ini. Dimana dalam penerapannya bisa kita lihat di peran pemerintahannya untuk mengatur dan menjaga stabilitas uang yang beredar.

Pokok Pemikiran Aliran Monetaris Milton Friedman

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, di masa kepemimpinan ekonom terkenal yang Bernama Milton friedman telah muncul suatu aliran pemikiran moneteris yang terdapat di dalam makroekonomi. Para ekonom aliran monetaris menentang pandangan dari Keynesian yang membahas tentang penentuan pendapatan, para pengatur aliran monetaris menganggap pandangan Keynesian itu tidak sesuai atau tidak benar. Menurut kaum monetaris banyaknya jumlah uang yang beredar sebagai faktor penentu dari tingkat kegiatan ekonomi dan harga-harga pada suatu perekonomian. Dalam jangka pendek jumlah uang beredar dapat mempengaruhi tingkat output dan kesempatan kerja. Pada jangka Panjang jumlah uang beredar dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Pertambahan jumlah uang beredar adalah bagian yang dipercaya dalam perkembangan moneter serta perilakuku otoritas moneter mampu menentukan jumlah uang beredar. Milton friedman berpendapat bahwa “inflasi ada di mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”. Inflasi terjadi akibat oleh banyaknya jumlah uang yang beredar, pertumbuhan moneter yang tidak stabil juga mengakibatkan timbulnya gejolak atau fluktuasi ekonomi. Pertumbuhan moneter itu sendiri dapat mempengaruhi variabilitas, baik itu dari tingkat harga maupun pertumbuhan output (GNP). Oleh karena itu kebijakan moneter ditetapkan oleh pemerintah dengan harapan dapat menjamin terwujudnya suatu tingkat pertumbuhan moneter atau jumlah uang beredar yang konstan dan stabil pada tingkat yang rendah. Aliran monetaris Milton friedman menitikberatkan bahwa aktivitas pada pertumbuhan jumlah uang beredar banyak mempengaruhi kegiatan-kegiatan ekonomi. Persediaan dari jumlah uang beredar dalam perekonomian akan menunjukkan laju inflasi dalam jangka Panjang. Terdapat kesinambungan antara perubahan dalam jumlah uang beredar dengan perubahan tingkat kegiatan ekonomi.

Teori Kuantitas Uang Milton Friedman

Milton Friedman berkata bahwa permintaan uang itu akan sejalan dengan permintaan barang, dimana prinsip dasar dari teori permintaan uang yaitu sama dengan teori permintaan barang. Dalam buku Milton Friedman mengatakan bahwa permintaan uang dapat dibagi menjadi tiga faktor yaitu kekayaan total, harga, dan perolehan dari berbagai bentuk kekayaan, selera, dan preferensi pemilik kekayaan.Analisis Friedman terkait uang adalah sebagai berikut;

M₂ = Kartal + DD + TD 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun