Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Suka Duka Mencari Kontrakan di Australia

18 Juli 2024   04:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   12:09 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya coba perkuat dengan meminta kedua supervisor di kampus sebagai reference kalau-kalau agen menghubungi. Kondisi rumah mungkin bisa ditingkatkan pelan-pelan sambil ditinggali, bisa dibersihkan dan minta maintenance ke owner pelan-pelan.

Lagi-lagi, saya tak berjodoh dengan rumah ini. Proses aplikasi rumah ini cukup ketat, bahkan emergency contact pun sampai dihubungi, ditanya kesediaan. 

Sebagian teman berpendapat mungkin penyebabnya karena saya menuliskan ada anak kecil sebagai calon occupant. Kabarnya ada beberapa owner yang kurang suka dengan anak kecil karena khawatir properti mereka rusak.

Meski beberapa teman memilih tidak menuliskan anak, saya lebih memilih menuliskan karena tak mau repot nanti saat pemeriksaan rutin dari property manager saya harus menyembunyikan barang-barang anak dan rasanya lebih tenang saja.

"Ditolak tiga kali? Tenang Mbak belum belasan" ucap seorang kawan karena ternyata memang ada yang sampai belasan kali melamar baru sukses.

Ya, perjalanan kuliah di Australia ternyata tak melulu soal kuliah secara akademik, namun juga kuliah di kampus kehidupan. Rumah yang keempat, waktu inspeksinya bersamaan dengan rumah yang ketiga. Karena suami harus bekerja dan saya tidak bisa memfotokopi diri, Alhamdulillah ada teman yang baik hati membantu saya untuk inspeksi. Tanpa inspeksi biasanya kita tidak bisa apply rumah.

Link untuk apply rumah akan dikirim via SMS dan email setelah inspeksi. Supaya memang penyewa melamar rumah dengan kesadaran penuh. Jadi ingat "nadhor" yang disunahkan oleh Rasulullah saw. saat seseorang akan meminang seorang perempuan hehe.

Berbekal foto-foto yang dikirimkan Desy saat inspeksi, sekilas melintas ke area rumah yang dituju dan juga gambaran dari unit-unit sebelahnya yang saya coba cek di website, saya memantapkan hati melamar rumah ke-4 dengan dokumen dan reference persis sama dengan rumah ketiga. Satu dua hari tak ada kabar, hari ketiga tetiba ada email pemberitahuan bahwa ada jadwal inspeksi lagi. 

"Lho kok buka inspeksi lagi, memangnya dari sekian banyak yang melamar enggak ada yang lolos termasuk saya?" tanya saya dalam hati.

Segera saya kirim email untuk menanyakan bagaimana progres aplikasi saya, haruskah saya inspeksi kembali dan adakah langkah yang harus saya lakukan. Email saya dibalas dengan autoreply bahwa dia sedang tidak di kantor dan akan kembali esok hari. 

Keesokan harinya sekitar jam 10 pagi saya coba cek email karena jam kantor biasanya jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Hingga jam 12 siang tak ada email balasan, saya membuat plan untuk daftar inspeksi rumah tersebut lagi plus satu rumah lainnya beberapa hari yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun