Mohon tunggu...
Nurul Hidayah
Nurul Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu dua anak, PhD Student at Monash University Australia

Menyimpan jejak petualangan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suka Duka Mencari Kontrakan di Australia

18 Juli 2024   04:04 Diperbarui: 18 Juli 2024   06:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik.com

"Ditolak tiga kali? Tenang Mbak belum belasan" ucap seorang kawan karena ternyata memang ada yang sampai belasan kali melamar baru sukses. Ya, perjalanan kuliah di Australia ternyata tak melulu soal kuliah secara akademik, namun juga kuliah di kampus kehidupan. Rumah yang keempat, waktu inspeksinya bersamaan dengan rumah yang ketiga. Karena suami harus bekerja dan saya tidak bisa memfotokopi diri, Alhamdulillah ada teman yang baik hati membantu saya untuk inspeksi. Tanpa inspeksi biasanya kita tidak bisa apply rumah. Link untuk apply rumah akan dikirim via SMS dan email setelah inspeksi. Supaya memang penyewa melamar rumah dengan kesadaran penuh. Jadi ingat "nadhor" yang disunahkan oleh Rasulullah saw. saat seseorang akan meminang seorang perempuan hehe.

Berbekal foto-foto yang dikirimkan Desy saat inspeksi, sekilas melintas ke area rumah yang dituju dan juga gambaran dari unit-unit sebelahnya yang saya coba cek di website, saya memantapkan hati melamar rumah ke-4 dengan dokumen dan reference persis sama dengan rumah ketiga. Satu dua hari tak ada kabar, hari ketiga tetiba ada email pemberitahuan bahwa ada jadwal inspeksi lagi. 

"Lho kok buka inspeksi lagi, memangnya dari sekian banyak yang melamar enggak ada yang lolos termasuk saya?" tanya saya dalam hati. Segera saya kirim email untuk menanyakan bagaimana progres aplikasi saya, haruskah saya inspeksi kembali dan adakah langkah yang harus saya lakukan. Email saya dibalas dengan autoreply bahwa dia sedang tidak di kantor dan akan kembali esok hari. 

Keesokan harinya sekitar jam 10 pagi saya coba cek email karena jam kantor biasanya jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Hingga jam 12 siang tak ada email balasan, saya membuat plan untuk daftar inspeksi rumah tersebut lagi plus satu rumah lainnya beberapa hari yang akan datang. Saya bahkan sudak cek google map untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menempuh dua rumah yang jaraknya tidak berjauhan agar saya bisa datang tepat waktu, karena waktu inspeksi biasanya hanya 15 menit dan kalau kelewat ya sudah berarti harus menunggu jadwal berikutnya yang belum tentu ada.

Hopeless dengan rumah keempat, saya berpikir ulang, mungkin saya harus istirahat sejenak dari perburuan mencari rumah dan mencari lagi bulan depan. Toh, saat ini masih ada tempat tinggal dengan month to month basis. Saya hanya harus memberi tahu agen 28 hari sebelum jika saya akan pindah. Sehingga mereka dapat segera meningklankan rumah.

Usai sholat dzuhur di parents room saya masih mengobrol seputar pencarian rumah bersama seorang kawan. Lega rasanya memiliki banyak teman tempat bercerita. Saat mengobrol HP saya berdering, panggilan masuk dari nomor tak dikenal namun tak terangkat. Selama ini saya sering mengabaikan nomor tak dikenal sebab banyak telpon scam yang masuk. Namun belakangan, saya selalu menelpon balik sekiranya ada telpon yang masuk. Siapa tahu berkaitan dengan rumah. 

Benar saja, saat ditelpon kembali, ternyata yang menelpon adalah agen. Ia mengatakan bahwa kantor mereka mengelola beberapa rumah yang tenantnya orang Indonesia dan owners suka dengan orang Indonesia, kalau saya setuju dengan tanggal yang ditawarkan (berbeda dari tanggal ajuan saya) maka kemungkinan besar saya diterima. Tentu saja saya setuju. Sisa beberapa minggu di rumah lama dan artinya saya harus membayar sewa dobel rumah lama dan baru, anggap saja sebuah perjuangan demi penghematan waktu dan energi.

Tak lama kemudian agen menelpon lagi bahwa owner setuju untuk menerima aplikasi saya. Saya bahkan tak perlu menambahkan ekstra yang saya tulis di penawaran. Di antara tips dari teman yang sukses adalah menawar harga yang sedikit lebih tinggi dari harga yang dipatok owner. Meski ada juga teman yang sukses padahal menawar dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dipatok. 

Dalam kasus saya, owner tidak mau menerima tambahan harga yang saya ajukan, dia sudah cukup senang dengan harga awal, hanya saja dia berpesan untuk merawat rumahnya dengan baik. Alhamdulillah, kesan positif owner terhadap orang Indonesia dalam hal ini memeranguhi penerimaan aplikasi saya. Love you teman-teman Indonesiaku. Di luar negeri, keberadaan kita ternyata tak hanya merepresentasikan diri secara pribadi namun juga menunjukkan identitas kita sebagai sebuah bangsa. Semoga kita bisa menjaganya.

Saya kemudian teringat dengan kebaikan Mas Ari (yang sampai saat ini belum pernah bertemu kembali). Saat inspeksi rumah untuk pertama kalinya saat tiba di Australia dan saya bilang bahwa saya sangat membutuhkan tempat tinggal karena waktu saya dan keluarga di AirBnB akan segera habis, ia mengatakan, "Rul, kalau kamu suka, habis inspeksi ini segera apply rumah ini. Rumah ini cukup nyaman, tapi saya gak akan apply, saya masih ada tempat tinggal. Kamu apply ya!". Kalau saat itu dia apply, secara kasat mata dia lebih dari saya. Rental history sudah punya, income pun lebih meyakinkan karena di sini dia bekerja.

Intinya, memperoleh tempat tinggal di sini bukan saja karena upaya mempersiapkan dokumen seperti passport, SIM, slip gaji, LoG beasiswa, tenant legger, bukti saldo bank dan sebagainya namun ada andil banyak kebaikan dari teman-teman kita. Selain tentu saja kasih sayang Allah yang Maha luas tak terbatas meski hati dan pikiran kita seringkali penuh keterbatasan untuk menerima dan memaknainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun