Salah satu cara dalam mengembangkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran adalah memahami gaya belajar peserta didik. Setiap peserta didik mempunyai style belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar dengan suasana tenang, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, ada yang suka belajar sambil praktik, ada juga yang lebih suka belajar cukup dengan membaca buku saja, dan ada juga tipe yang mendengarkan penjelasan pendidik terlebih dahulu agar dapat memahami materi pelajaran.
Pendidik harus mengetahui gaya belajar masing -- masing peserta didik. Dengan mengetahui seperti apa gaya belajar masing-masing, maka dapat membantu pendidik dalam menyampaikan materi di kelas.
Gaya belajar adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana peserta didik belajar atau cara yang dipakai dan lebih disukai peserta didik sehingga menjadi kebiasaan dalam proses belajar, yaitu bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang diterima sehingga pembelajaran menjadi efektif.
Terdapat beberapa jenis gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik, di antaranya:
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual berfokus pada penglihatan, saat mempelajari hal baru biasanan tipe ini perlu melihat sesuatu secara visual untuk mempermudah pemahaman terhadap materi. Tipe ini lebih suka belajar dengan penggunaan warna, garis maupun bentuk. Sehingga pendidik harus lebih kreatif dalam menyampaikan materi, pendidik dapat menggunakan media pembelajaran berbasis visual seperti foto, gambar, infografis, video, mind mapping, dan menggunakan slide presentasi yang menarik. Peserta didik tipe ini bisa disebut artistik.
2. Gaya Belajar Auditori
Mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Tipe ini tidak masalah dengan tampilan mengajar pendidik, yang penting adalah mendengarkan penjelasan pendidik dengan baik. Peserta didik dengan tipe ini akan peka dan hafal terhadap perkataan yang pernah diucapkan pendidik. Pendidik dapat mengguakan media pembelajaran berbasis audio seperti rekaman materi, musik, dan dapat menggunakan metode diskusi.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Peserta didik dengan tipe gaya belajar ini menyukai pembelajaran yang melibatkan gerakan, lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya membaca buku tapi juga mempraktikkannya. Peserta didik akan lebih antusias ketika pembelajaran praktik daripada teori. Pendidik dapat memanfaatkan media interaktif untuk menyampaikan materi, Pendidik juga dapat menerapkan pembelajaran berbasis projek dan eksperimen.
4. Gaya Belajar Global
Berbeda dengan tiga tipe sebelumnya yang spesifik, tipe gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Tipe ini bisa memahami gambaran yang besar dan juga keterkaitan antara satu objek dengan yang lainnya. Selain itu, tipe ini mampu memaknai hal-hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas. Peserta didik dengan tipe global ini tidak bisa hanya memikirkan satu hal namun memikirkan bnayak hal sekaligus. Meskipun satu tugas belum selesai, dia juga akan mengerjakan tugas berikutnya.
5. Gaya Belajar Analitik
Terakhir, ada gaya belajar analitik yang cenderung memandang sesuatu dengan menelaah terlebih dahulu per bagian secara terperinci, spesifik, dan teratur. Siswa dengan tipe ini akan mengerjakan suatu hal secara bertahap dan urut. Penilaian mereka terhadap sesuatu berdasarkan fakta- fakta dan fokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai. Metode belajar yang tepat yaitu dengan konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal harian yang telah dibuat.
Beberapa jenis gaya belajar di atas sangat penting untuk diketahui pendidik maupun peserta didik, karena pengetahuan tentang gaya belajar dapat digunakan untuk membantu memaksimalkan dan meningkatkan efektivitas proses pembelajaran agar hasil pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H