Mohon tunggu...
Nurul Aulia Fadlilah
Nurul Aulia Fadlilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN jember

Semangat tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Esensialisme dan Tokoh-tokoh Filsufnya

29 Mei 2020   20:40 Diperbarui: 14 Juni 2021   17:00 3228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memahami Aliran Esensialisme dan Tokoh-tokoh Filsufnya (unsplash/inaki del olmo)

Esensi atau substansi mengacu pada sesuatu yang umum, abstrak, statis, sehingga dapat menfikan sesuatu yang konkret, individual, dan dinamis. Sebaliknya, eksistensi kustru mengacu pada hal yang konkret, individual, dan dinamis.

Contohnya seperti penanaman budi pekerti yang baik kepada peserta didik. Karena hal itu akan tertanam dalam jiwa peserta didik begitupun akan teralisasikan dalam kehidupan masyarakat, sehingga kebudayaan dalam masyarakat menjadi budaya yang baik dan berbudi luhur.

Baca juga : Esensialisme, Kembali kepada Kebudayaan Lama

B. Kurikulum, Kelebihan, dan Kelemahan Aliran Esensialisme

Kurikulum aliran ini yakni mengenai :
Kurikulum dasar, mendekatkanpada keterampilan yang mana mengajarkan pengenalan huruf.
Kurikulum menengah, terdiri dari pelajaran sejarah, matematika, sains, sastra, da bahasa.
Disiplin tinggi yang merupakan pelajaran yang disesuaikan keadaan sekolahnya.
Esensialisme menegakkan pewarisan budaya dan keterampilan pada peserta didik supaya menjadi yang berguna.

Kelebihan aliran esensialisme :

Suatu ide/ gagasan manusia diuji sumber dari Tuhan.

Memberikan dasar pendidikan yang flekbilitas, maksudnya memberikan keterbukaan terhadap perubahan dan toleran tidak terikat dengan doktrin tertentu.

Pendidikan berpijak pada yang mempunyai nilai kestabilan.

Aliran ini berpendapat bahwa perubahan adalah keadaan yang tidak dapat dirubah dalam keadaan sosial.

Peran guru sebagai model yang baik untuk di gugu dan ditiru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun