Mohon tunggu...
Nurul Aulia
Nurul Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student in Universitas Indonesia

Mahasiswi Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Biota Laut Dalam: Cacing Tabung Raksasa (Riftia pachyptila)

26 Desember 2021   16:26 Diperbarui: 26 Desember 2021   17:00 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Anatomi eksternal (kiri) & internal (kanan) Riftia pachyptila (Sumber: Arp. 2001)

Predator dari Riftia pachyptila, yaitu udang laut dalam, Munidopsis subsquamosa, Bythograea thermydron, kerang coklat besar dan kerang raksasa (Bright & Lallier, 2010). Riftia pachyptila dewasa tidak memiliki mata, saluran pencernaan, kaki, dan anus. R

iftia pachyptila hidupnya melekat di dasar laut dan beberapa mengembangkan struktur seperti akar agar tubuhnya dapat menempel lebih kuat dengan dasar laut. 

Bagian atas tubuhnya disebut ‘plume’ berwarna merah karena mengandung banyak hemoglobin, plume akan terbuka ketika sedang mengumpulkan nutrisi ataupun mineral dan akan menutup ketika dalam kondisi bahaya. Plume juga mengumpulkan oksigen, hydrogen sulfide dan karbon dioksida dari air (Monaco & Prouzet, 2015).

Riftia pachyptila Bertahan Hidup Dengan Cara Bersimbiosis

Riftia pachyptila bertahan hidup dengan bersimbiosis mutualisme dengan bakteri Candidatus Endoriftia persephone. Bakteri Endoriftia akan mensintesis makanan dan Riftia pachyptila akan memberikan akomodasi dan senyawa kimia untuk bakteri (Klose dkk., 2016). Proses ini dikenal dengan kemosintesis (Cavanaugh dkk., 1981). 

Proses ini terjadi di trofosom yang merupakan jaringan yang terbuat dari sel – sel khusus dan berisi miliaran bakteri. Bakteri akan mengubah molekul yang masuk menjadi karbohidrat dan akan digunakan oleh Riftia pachyptila sebagai sumber makanan (Stewart & Cavanaugh, 2006).

Fertilisasi dan Daur Hidup Riftia pachyptila

Fertilisasi yang dilakukan oleh Riftia pachyptila secara internal. Jantan melepaskan sel sperma ke dalam air dengan cara menarik plume, lalu betina akan mengambilnya. 

Fertilisasi akan menghasilkan zigot aposimbiotik, lalu larva akan berkembang menjadi trochophore, yang kemudian berkembang menjadi metatrochophore. 

Tahap akhirnya yaitu akan menjadi remaja dan dewasa (Bright & Lallier. 2010). Spermatozoa jantan berbentuk benang dan terdiri dari tiga wilayah yang berbeda, yaitu akrosom (6 μm), nukleus (26 μm) dan ekor (98 μm). 

Dengan demikian, spermatozoa tunggal memiliki panjang keseluruhan sekitar 130 μm, dengan diameter 0,7 μm. Spermatozoa disatukan oleh fibril. Larva yang sudah jadi akan berenang sampai menemukan lubang hidrotermal yang cocok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun