Mohon tunggu...
NURUL ASLAMIAH
NURUL ASLAMIAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca novel, baca buku, dan nonton film. Kepribadian saya orang yang suka ngobrol, dan saya suka hal hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (faktor yang mempengaruhi) perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   22:34 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan berinteraksi dengan emosi mereka adalah bagian dari perkembangan sosial emosional. Berbagai faktor membentuk kepribadian, cara berpikir, dan hubungan sosial seseorang memengaruhi proses perkembangan sosial emosional. Determinan atau faktor yang memengaruhi perkembangan sosial emosional dapat bervariasi tergantung pada pengalaman individu, lingkungan, dan aspek biologisnya. Beberapa komponen utama yang memengaruhi perkembangan sosial emosional, baik internal maupun eksternal, akan dibahas dalam artikel ini.

1. Faktor Keluarga: Keluarga adalah faktor penting dalam pembentukan perkembangan sosial emosional anak-anak. Pembentukan karakter dan keterampilan sosial emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan pertama di mana seseorang belajar mengenal emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Pola asuh orang tua, komunikasi dalam keluarga, dan ikatan emosional yang terbentuk antara anak dan orang tua adalah semua faktor yang memengaruhi lingkungan ini.

Pola Asuh Orang Tua: Orang tua yang suportif, penuh kasih sayang, dan konsisten cenderung membantu anak mengembangkan kesadaran diri yang baik, mengelola emosi, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Sebaliknya, orang tua yang otoriter atau permisif dapat membuat anak sulit mengatur emosi dan berinteraksi dengan orang lain.

Keterikatan Emosional (Attachment): Keterikatan emosional yang kuat antara anak dan orang tua atau pengasuhnya dapat memberikan rasa aman yang memungkinkan anak mengeksplorasi dunia sosial di sekitarnya dengan percaya diri. Keterikatan emosional yang positif ini membantu anak tumbuh menjadi empati, percaya diri, dan keterampilan penyelesaian konflik.

2. Faktor Lingkungan Sosial: Lingkungan sosial, termasuk sekolah, teman sebaya, dan komunitas, sangat memengaruhi perkembangan sosial emosional. Orang dapat belajar dan memperbaiki keterampilan sosial mereka dengan berinteraksi dengan teman, pendidik, dan anggota masyarakat lainnya.

Interaksi dengan Teman Sebaya: Pertemanan adalah tempat bagi anak-anak dan remaja untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka. Mereka belajar tentang empati, berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Selain itu, kelompok teman sebaya memberikan dukungan emosional yang penting untuk kemajuan mereka.

Pengalaman di Sekolah: Sekolah adalah tempat yang lebih formal bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial emosional mereka. Program pendidikan sosial emosional (PSE) di sekolah dapat membantu siswa mengenali perasaan mereka, berinteraksi secara positif, dan mengatasi tantangan sosial. Selain itu, pengalaman seperti berorganisasi, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan bekerja sama dalam proyek kelompok membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial emosional mereka.

3. Faktor Biologis dan Genetik: Faktor biologis atau genetik juga memainkan peran penting dalam perkembangan sosial emosional seseorang. Faktor-faktor ini terkait dengan temperamen atau sifat bawaan yang memengaruhi cara seseorang merespons lingkungan sosial dan emosional mereka.

Temperamen Anak: Temperamen bawaan setiap anak berbeda, yang dapat memengaruhi bagaimana mereka mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak dengan temperamen yang lebih tenang dan mudah beradaptasi cenderung lebih mampu mengelola stres dan berinteraksi dengan orang lain dengan lebih mudah, sementara anak-anak dengan temperamen yang lebih emosional atau cemas mungkin memerlukan lebih banyak dukungan untuk mengelola perasaan mereka.

Perkembangan Otak: Kemampuan sosial emosional terkait dengan perkembangan otak. Studi menunjukkan bahwa bagian otak yang mengatur emosi dan pengambilan keputusan terus berkembang sepanjang masa kanak-kanak dan remaja. Hal-hal seperti makan dengan baik, tidur dengan cukup, dan memiliki pengalaman positif dapat memengaruhi perkembangan otak seseorang dan, pada gilirannya, memengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola emosi dan membangun hubungan.

4. Faktor Sosial dan Budaya: Bagian-bagian yang lebih luas dari kehidupan sosial dan budaya seseorang juga memengaruhi bagaimana mereka belajar keterampilan sosial emosional. Bagaimana seseorang belajar berinteraksi dengan orang lain dibentuk oleh norma sosial, nilai budaya, dan struktur sosial yang ada di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun