Teori Erikson sangat menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan individu. Setiap tahap perkembangan terkait dengan tantangan yang bersifat psikososial dan memiliki dampak jangka panjang. Erikson juga percaya bahwa perkembangan tidak berhenti pada usia tertentu; individu dapat menghadapi kembali konflik di tahap sebelumnya di sepanjang hidup mereka.
Aplikasi Teori
Teori ini memiliki aplikasi luas dalam pendidikan, psikoterapi, dan konseling. Dengan memahami tahap perkembangan yang dilalui individu, profesional dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam mengatasi masalah atau tantangan yang dihadapi. Misalnya, pemahaman tentang pentingnya dukungan orang tua pada tahap awal dapat membantu dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi anak.
Kesimpulan
Teori psikososial Erik Erikson menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami perkembangan manusia. Dengan membagi kehidupan menjadi delapan tahap yang saling terkait, Erikson menekankan bahwa pengalaman dan interaksi sosial sangat mempengaruhi pertumbuhan individu. Melalui pemecahan konflik di setiap tahap, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang sehat dan seimbang. Teori ini tetap relevan dan digunakan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kesehatan mental, karena memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana individu berkembang sepanjang hayat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI