Mohon tunggu...
nurularifah
nurularifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN WALISONGO SEMARANG

berenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kontra Radikalisme

26 November 2024   16:49 Diperbarui: 26 November 2024   16:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan toleransi dan keberagaman: Pendidikan menjadi kunci utama dalam pencegahan radikalisasi. Melalui Pendidikan seseorang diajarkan untuk menghargai peebedaan, baik dalam hal etnis, budaya, agama, maupun budaya. Pendidikan ini dapat diberikan sejak dini disekolah -- sekolah, agar generasi muda memiliki pemahaman yang inklusif dan dapat menanggulangi paham -- paham intoleran.

Dialog antar agama dan antar budaya: Dialog antar agama dan antar budaya penting dilakukan untuk mengurangi kesalah pahaman dan kebencian. Meningkatnya pemahaman antar kelompok agama dapat mengurangi potensi konflik yang timbul akibat perbedaan keyakinan dan ideologi. Hal ini dapat dilakukan melalui forum -- forum lintas agama dan budaya yang mempertemukan berbagai pihak untuk Bersama -- sama mencari Solusi terhadap permasalahan sosial.

Peran media sosial: Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan informasi positif dan menanggulangi paham radikal. Kampanye anti radikalisasi di media sosial yang mengedukasi Masyarakat tentang  bahaya radikalisasi, serta menawarkan Solusi alternatif, dapat mengurangi penyebaran ideologi ekstrem

Penguatan nilai-nilai Pancasila: Di Indonesia, Pancasila merupakan dasar negara yang mengajarkan tentang pentingya persatuan, keadilan sosial dan saling menghargai. Penguatan nilai -- nilai Pancasila dapat dilakukan dalam beberapa aspek kehidupan, terutama dalam Pendidikan dan dan kebijakan public. Nilai -- nilai ini dapat menjadi fondasi dalam menangkal radikalisasi yang dapat mengancam keharmonisan sosial.[2]

Sejarah Radikalisme

Periode klasik dan awal islam

Pemahaman dan perpecahan awal: Pada masa awal islam, setelah wafatnya nabi Muhammad pada 632 m, terjadi perpecahan internal dalam umat islam, yang berujung konflik seperti pada perang siffin (657m) dan munculnya kelompok -- kelompok yang sangat berbeda dalam pemahaman agama, salah satu contoh awal adalah kelompok khawarij, yang muncul setelah perpecahan pada masa khalifah Ali bin abi thalib, mereka dikenal sebagai kelompok yang radikal dan ekstrem, yang menganggap  bahwa orang yang melakukan dosa besar harus dihukum mati. Mereka berpendapat bahwa kekuasaan seharusnya hanya diberikan kepada orang yang benar-benar shaleh, tanpa memperhitungkan keturunan.

Abad Pertengahan dan pengaruh sufi

Pemikiran islam klasik: selama abad-abad berikutnya, pemikiran islam berkembang melalui berbagai aliran seperti mu'tazilah, Ash'ariyah, dan maturidiyah, yang cenderung lebih rasional dan moderat dalam interpretasi mereka. Namun, Sebagian kelompok lebih ekstrem tetap ada, seperti Assains (Hashshasin) diwilayah timur Tengah pada abad ke 11, yang dikenal karena penggunaan kekerasan politik untuk mencapai tujuan mereka.Kolonialisme dan kebangkitan Gerakan RadikalReaksi terhadap kolonialisme barat: Pada abad ke 19 dan awal abad ke 20, banyak negara islam dibawah kekuasaan colonial eropa. Kekalahan dan penindasan ini memicu perasaan ketidak puasan dan keinginan untuk Kembali keaslian islam. Beberapa tokoh sayyid qutub di mesir dan abu A' la Maududi di india mulai mengembangkan pemikirran yang lebih radikal tebtang penerapan hukum islam secara penuh. Pemikiran mereka sangat mempengaruhi gerakan -- gerakan radikal islam di masa depan.Abad ke 20 Pembentukan radikalisasi dan pembentukan kelompok ekstrem

Pendirian Al-qaeda: Pada akhir abad ke 20 dan awal abad 21 radikalisasi islam semakin terlihat munculnya kelompok-kelompok ekstremis seperti Al-Qaeda, yang dipimpin oleh Osama bin Laden. Kelompok ini berpendapat bahwa dunia islam harus Bersatu dan mengusir pengaruh barat. Mereka juga menganggap bahwa dunia islam harus Bersatu dan mengusir pengaruh barat, mereka juga menganggap bahwa jihad adalah cara untuk melawan kekuasaan yang dianggap kafir atau tidak sah. 

Pergeseran ke ISIS dan ekstremisme modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun