Tanpa ragu, Ibu Tria membuka kain selendang yang ia pakai dan menyelimutkannya ke tubuh Risma. Ia merengkuh tubuh kecil itu, memastikan Risma tetap hangat meski dirinya basah kuyup. Â
"Sayang, pegang erat Ibu, ya. Hujan ini tidak akan lama," ujar Ibu Tria, mencoba menenangkan. Â
Di tengah hujan deras itu, mereka berjalan pelan menuju rumah. Langkah kaki Ibu Tria terasa berat, tapi pelukan erat dari Risma membuatnya terus bertahan. Â
Sesampainya di rumah, Risma langsung memeluk ibunya. "Terima kasih, Bu, atas segalanya. Risma janji akan selalu jadi anak yang baik." Â
Ibu Tria tersenyum, meski tubuhnya masih basah dan lelah. "Ibu nggak butuh apa-apa, Nak. Selama putri ibu bahagia, itu sudah cukup." Â
Bagi Ibu Tria, cinta seorang ibu adalah pengorbanan yang tidak memiliki batas. Meski hujan turun deras, cinta itu tetap hangat, seperti pelukan di tengah dingin yang tak pernah pudar. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H