Pendidikan Sosial-Emosional: Mengajarkan keterampilan sosial seperti empati, mendengarkan, dan menyelesaikan konflik.
Pendampingan Sebaya: Siswa yang lebih percaya diri dapat membantu teman yang kesulitan bersosialisasi.
4. Peran Guru dan Sekolah
-Guru dan sekolah memiliki peran penting dalam mengidentifikasi dan menangani isu sosial-emosional di sekolah dasar. Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi:
-Pemantauan Aktif: Guru harus peka terhadap tanda-tanda masalah sosial-emosional, seperti perubahan perilaku atau penurunan prestasi siswa.
-Edukasi tentang Emosi: Sekolah dapat menyelenggarakan program pendidikan karakter untuk membantu siswa mengenali dan mengelola emosi.
-Bimbingan Konseling: Memberikan layanan konseling kepada siswa yang membutuhkan bantuan khusus.
-Keterlibatan Orang Tua: Mengajak orang tua untuk berkolaborasi dalam mendukung perkembangan sosial-emosional anak.
Kesimpulan
Bullying, masalah disiplin, dan kesulitan interaksi sosial adalah isu sosial-emosional yang sering muncul di sekolah dasar. Jika tidak ditangani, isu-isu ini dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, suasana kelas, dan keberhasilan belajar secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif antara guru, siswa, dan orang tua sangat penting untuk menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung dan inklusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H