Individu memahami bahwa hukum dan aturan dibuat untuk kebaikan bersama, tetapi juga menyadari bahwa hukum dapat berubah sesuai kebutuhan masyarakat. Keputusan moral dibuat berdasarkan keadilan dan kesejahteraan umum.
Contoh: Seseorang mungkin melanggar aturan yang tidak adil demi membela hak-hak orang lain.
-Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal
Pada tahap ini, individu mematuhi prinsip-prinsip moral universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap martabat manusia, bahkan jika itu bertentangan dengan hukum atau norma sosial.
Contoh: Seorang aktivis memperjuangkan hak asasi manusia meskipun menghadapi risiko penjara atau hukuman lainnya.
*Ciri-ciri Teori Kohlberg*
Perkembangan moral berlangsung secara bertahap, dimulai dari tingkat yang lebih rendah menuju tingkat yang lebih tinggi.
Tidak semua individu mencapai tingkat pascakonvensional, karena hal ini memerlukan pemikiran abstrak yang mendalam dan pengalaman tertentu.
Teori ini menekankan bahwa perkembangan moral tidak ditentukan oleh usia, melainkan oleh kemampuan individu untuk berpikir secara kompleks tentang isu-isu moral.
*Kritik terhadap Teori Kohlberg*
1. Keterbatasan Gender: Carol Gilligan, salah satu kritikus utama, berpendapat bahwa teori ini lebih relevan untuk pria karena lebih menekankan keadilan daripada hubungan interpersonal. Menurut Gilligan, wanita cenderung membuat keputusan moral berdasarkan empati dan hubungan.