Mohon tunggu...
Nurul Ainun Fitriyah
Nurul Ainun Fitriyah Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Universitas Airlangga yang ingin menulis dan membutuhkan semangat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ulasan Buku: "Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680 (Jilid 1: Tanah di Bawah Angin)" Karya Anthony Reid.

7 Oktober 2020   12:05 Diperbarui: 7 Oktober 2020   15:02 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air merupakan minuman sehari-hari orang Asia Tenggara. Orang Asia Tenggara merebus air yang kotor, mengikuti contoh orang Cina, menurut Rhodes (1653: 31). Minuman keras merupakan pelengkap acara ritus yang berakar dan bisa lenyap dengan masuknya agama. Makan dan Pesta Makan dibedakan dari makan sehari-hari, makanan itu harus disantap dengan cepat dan diam.

Pembicaraan dilakukan setelah makan, saat daun sirih dikeluarkan. Menyela seseorang sedang makan dipandang tidak sopan. Di Asia Tenggara, satuan keluarga wanita dan pria, makan bersama-sama yang makan di lantai, menggunakan daun pisang atau piring kayu. Tangan dan mulut dicuci air sebelum dan sesudah makan, tangan kanan digunakan untuk makan. Makanan beramah-tamah sehari-hari Asia Tenggara ialah sirih, dengan campuran tiga bahan pokok yaitu buah pinang, (reca catehu), daun sirih (Piper betle) atau (catkin), dan kapur.

Tembakau, juga mengambil peran sebagai alat penenang, alat pergaulan, dan bahan obat-obat milik Eropa di Asia Tenggara. Kesehatan Asia Tenggara relatif baik dalam kurun niaga. Melimpahnya air, salah satu ciri “tanah di bawah angin”. orang Asia Tenggara hidup berpencar dalam rumah kayu bertiang dikelilingi  pepohonan. Kotoran rumah tangga diberikan kepada babi, ayam, atau anjing, yang berkeliaran dan saat banjir musiman mengalirkan segala sesuatunya. Pola rumah tersebut menjauhkan orang dari tumpukan kotoran.

Dalam praktik medis orang Asia Tenggara, tidak boleh larut dalam aliran-aliran teoretis. Ramuan tumbuhan, mandi, dan pijat merupakan sistem pengobatan di Asia Tenggara. Ahli pijat dan Tabib mengobati beberapa penyakit pada tubuh. Endicott (1970: 26) menekankan "Obat-obatan” Melayu hampir semuanya bersifat magis, abstrak (tidak berdasarkan eksperimen), empiris, dan guna-guna. Wabah dan Penyakit Endemik di Asia Tenggara berasal dari Eropa, seperti penyakit Cacar, Kusta, Patek atau Sifilis, Biri-biri, Radang paru-paru, Kolera dan wabah Pes.

KEBUDAYAAN MATERIAL

Dok. Buku OBOR
Dok. Buku OBOR

Membangun Rumah Sederhana dan Pura Agung, tidaklah terlepas dari beragamnya gaya rumah berbagai bangsa dan kelas Masyarakat di Asia Tenggara, Tiang-tiang penyangga menentukan bentuk struktur tengah rumah, dengan kerangka pertama diikatkan dan menyusul lantai, dinding, dan bahan atap. Candi dan makam dibangun dengan bata serta batu, dalam ukuran jauh lebih rendah. Sebagian besar istana dibangun dengan gaya bangunan tertentu dan bertembok kuat. Perabotan rumah tangga sama sederhananya dengan bangunan rumah karena orang makan di lantai, maka kursi dan meja tidak dikenal. Lilin tampaknya dipakai tidak sesering digunakan seperti lampu minyak tanah.

Merajah kulit badan merupakan salah satu bentuk seni tubuh yang khas Asia Tenggara, dan sebagian besar orang Asia Tenggara banyak menggunakan tato berfungsi sebagai jimat. Hiasan-hiasan tubuh lainnya di Asia Tenggara, hiasan telinga populer di kalangan pria maupun wanita, Orang Asia Tenggara tampil dan memperlakukan bagian tubuh beragam, yakni rambut. Rambut banyak dipakai dalam praktik sihir. Potongan rambut raja-raja sangat dihargai karena mengandung kekuasaan raja. Perawatan pada rambut, dapat menjamin rambut tetap hitam, lebat, dan harum. Rhodes (1653: 157).

Tidak lama banyak pengaruh agama dan lainnya mengenai fungsi dan gaya rambut. Pola dasar pakaian Asia Tenggara mengalami perubahan antara abad 15 dan 17. Sebuah kronik menceritakan pemerintahan Ra tu Shinsawbu ( 1453-1472) bahwa saudagar berdatangan dalam jumlah besar sehingga “melimpahlah pakaian-pakaian yang tidak lazim dan orang berpakaian bagus”.

Pakaian lambat laun dipengaruhi oleh Eropa dan agama. Produksi Pakaian dan perdagangan adalah satu bidang terkemuka di Asia Tenggara, dan kapas merupakan hasil pertanian utama setelah bahan pangan. Kapas ditanam di Asia Tenggara dan diekspor ke Cina. Kain Sutera tidak terlalu disenangi, namun saat ada kelangkahan di Cina, kain sutera diproduksi secara besar-besaran. Kerajinan emas dan perak, pada negara-negara Asia Tenggara memiliki arti penting pada emas di ‘’tanah di bawah angin” dan perak tidak begitu banyak disini, Asia Tenggara relatif kaya dalam emas dan miskin dalam perak. Keahlian dan keindahan dari emas dan perak Asia Tenggara diakui di mana-mana.

Spesialisasi Kerajinan, membuat ramai perniagaan laut dan sungai mendorong berlakunya keahlian produksi jenis barang keramik serta logam. Satuan produksi pokok di seluruh Asia Tenggara ialah rumah tangga. Keahlian membuat pot dari tanah liat, berlaku di sebagian besar wilayah Asia Tenggara, telah berkembang ke daerah terpencil dalam kurun niaga. Sehingga Keramik di Asia Tenggara juga diekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun