Pernahkah kamu menyakini sesuatu yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya? Terbukti secara pasti tanpa bantahan, keyakinan tentang siapa yang menciptakan seluruh hamba di dunia ini. Yups kalau ada itulah iman atau dengan kata lain disebut akidah, menyakini bahwa kita hamba Allah swt. Sang Pencipta menciptakan kita dengan seperangkat tugas kehidupan.
Kalau kita menempuh keimanan dengan jalan memikirkan semua makluk didunia ini ada dengan penciptaan yang kompleks, detail, dan terhubung dengan yang lain, mustahil kita tidak dapat menyimpulkan bahwa Tuhan ada, Tuhan Pasti Ada!
Terus simak lagi penjelasan Al-Qur'an dan pelajari juga hadits, ditambah fitrah hati kita yang sudah bersinyal meyakini adanya Pencipta, percayalah keimanan dengan jalan seperti ini membuat kita mantap memilih islam.
Keyakinan yang mantap membuat hidup kita jadi lebih bahagia, hijrah itu menyenangkan, islam itu membanggakan, kalau iman itu mantap lahirlah keyakinan yang kita idealis terhadap keyakinan tersebut, kalau udah jadi prinsip hidup, jadi pandangan hidup, tidak ada yang bisa dinego lagi , namanya juga iman , keyakinan sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun.
Terus bagaimana bisa kalau kamu udah menyakini Allah swt sebagai pencipta, Yang Maha Esa, lalu kamu dengan santuy nya mengucapkan selamat hari natal kepada pemeluk agama nasrani, apakah kamu tahu bahwa makna natal berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Yang dimaksud adalah kelahiran Yesus.
Santuy mengucapkan hari kelahiran tuhan kepada agama lain, disadari ataupun tidak meskipun ucapan tersebut tidak dasari niat otomotis telah mendukung hari perayaan agama lain, mengiyakan adanya kelahiran tuhan di agama lain.
Itu sama saja kalimat yang menyatakan ada tuhan yang lain selain Allah SWT. Lalu iman kamu, diri kamu yang idealis terhadap keyakinan itu di mana?
Sama saja ketika kamu punya bapak kandung, kamu yakini dia bapak kamu, lalu ada seorang pria asing datang minta akui bahwa dia adalah bapak kamu, dengan santuy nya kamu jawab ' iya kamu bapak aku', memang kamu punya berapa bapak kandung?
Meskipun misalnya pengakuan itu cuma di mulut tapi tahukah bapak kandung kamu akan sangat marah dan tersinggung, ini cuma masalah orangtua, apalgi masalah Tuhan pencipta Alam semsta, masa dengan mudahnya menduakan Sang Pencipta
Ucapan Selamat Hari kelahiran tuhan Agama Lain Biar Dianggap Toleransi, Benarkah?
Brother and sister, kalau mengucapkan hari kelahiran tuhan agama lain dianggap tidak mengganggu akidah, itu pemikiran sepihak tanpa bertanya kepada ulama, kita kan generasi gaul yang kekinian, siap dengan tantangan zaman, ke-update-an kita wajib bertanya kepada yang tahu, yang selalu update.
Apa yang selalu move on tak lekang dimakan zaman? that's right Al-Qur'an, Cuma kan kita tidak tahu langsung makna Al-Qur'an jadi bertanya kepada yang ahli, yaitu ulama. Ulama menyampaikan bahwa mengucapakn selamat hari kelahiran tuhan agama lain hukumnya haram.
Budaya toleransi yang tidak sesuai porsinya sudah kian mewabah, padahal milenials tidak perlu takut terlihat berbeda meski kebanyakan orang telah melakukannya, perasaan tidak nyaman, karena takut ditinggalkan lingkungan menjadikan kamu harus menduakan Tuhan mu, itu nggak bangets. Be your self dengan tuntunan syariat islam jadi kamu lebih hebat dihadapan Allah swt, tidak perlu mendengar apa kata manusia.
Tidak mengucapkan, tidak merayakan, tidak juga menggunakan atribut nya, mengapa tidak boleh ? karena itu semua termasuk hadlarah, sesuatu yang sudah termasuk dalam persepsi keyakinan tertentu.
Terus mesti bagaimana  ? cukup menghormati, biarkan teman-teman agama lain melaksanakan ibadahnya, biarkan agama lain khusu dengan perayaan hari raya mereka, tanpa kita ikut-ikutan, point nya adalah kita dengan keyakinan kita, dengan ibadah kita, biarkan mereka dengan aktivitas agama mereka, inilah makna toleransi sesungguhnya. Teman kamu agama lain pun tidak perlu mengucapkan selamat hari raya ied fitri kepada kita. Jelas ya.
Bagaimana Sikap Toleransi dalam Islam?
Masih ingat bagaimana Madinah menerima Rasulullah saw ? ketika Nabi Muhammad saw diamanahkan kekuasaan untuk memimpin Madinah, terdapat keyakinan yang majemuk di Madinah, Ada Islam, Nasrani, Yahudi, semua hidup berdampingan dengan damai diikat oleh Piagam Madinah, bukan saling mengikuti ajaran agama lain tapi saling menghormati.
Kita tentu masih ingat juga bagaimana cara islam menaklukan Spanyol, islam berkuasa disana sekitar 700 tahun  damai tanpa rusuh, tiga agama hidup damai , semua berubah sejak Raja Ferdinand dan Ratu Isabella merampas Spanyol, memaksakan umat islam masuk agama Nasrani, yang bertahan dengan akidah nya dibunuh secara sadis, terkoyaklah toleransi.
Mari kita kenang cerita Al Fatuh menaklukan Konstantinopel tanpa melukai perempuan, anak-anak dan agama lain. Menakjubkan sekali islam, pasukan islam punya kekuatan dan kekuasaan saat itu tapi tidak untuk memaksa orang lain masuka agama islam.
Memang islam agama sempurna mengatur semua masalah kehiduan, keberkahan akan turun saat islam diterapkan secara kaffah, itulah yang terjadi saat kekhilfahan islam masih ada berkah kedamaain turun ke bumi, tidak ada rusuh, karena mereka menggunakan cara islam dalam bertoleransi, yaitu menghormati pemeluk agama lain, bukan saling mengikuti . wallahu 'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H