Mohon tunggu...
Ailia Junior
Ailia Junior Mohon Tunggu... Guru - Generasi Peduli Milenials

Membawa Perubahan dengan diskusi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenapa Tidak Boleh Santuy dalam Perkara Akidah?

24 Desember 2019   19:15 Diperbarui: 24 Desember 2019   19:54 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah kamu menyakini sesuatu yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya? Terbukti secara pasti tanpa bantahan, keyakinan tentang siapa yang menciptakan seluruh hamba di dunia ini. Yups kalau ada itulah iman atau dengan kata lain disebut akidah, menyakini bahwa kita hamba Allah swt. Sang Pencipta menciptakan kita dengan seperangkat tugas kehidupan.

Kalau kita menempuh keimanan dengan jalan memikirkan semua makluk didunia ini ada dengan penciptaan yang kompleks, detail, dan terhubung dengan yang lain, mustahil kita tidak dapat menyimpulkan bahwa Tuhan ada, Tuhan Pasti Ada!

Terus simak lagi penjelasan Al-Qur'an dan pelajari juga hadits, ditambah fitrah hati kita yang sudah bersinyal meyakini adanya Pencipta, percayalah keimanan dengan jalan seperti ini membuat kita mantap memilih islam.

Keyakinan yang mantap membuat hidup kita jadi lebih bahagia, hijrah itu menyenangkan, islam itu membanggakan, kalau iman itu mantap lahirlah keyakinan yang kita idealis terhadap keyakinan tersebut, kalau udah jadi prinsip hidup, jadi pandangan hidup, tidak ada yang bisa dinego lagi , namanya juga iman , keyakinan sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun.

Terus bagaimana bisa kalau kamu udah menyakini Allah swt sebagai pencipta, Yang Maha Esa, lalu kamu dengan santuy nya mengucapkan selamat hari natal kepada pemeluk agama nasrani, apakah kamu tahu bahwa makna natal berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir). Yang dimaksud adalah kelahiran Yesus.

Santuy mengucapkan hari kelahiran tuhan kepada agama lain, disadari ataupun tidak meskipun ucapan tersebut tidak dasari niat otomotis telah mendukung hari perayaan agama lain, mengiyakan adanya kelahiran tuhan di agama lain.

Itu sama saja kalimat yang menyatakan ada tuhan yang lain selain Allah SWT. Lalu iman kamu, diri kamu yang idealis terhadap keyakinan itu di mana?

Sama saja ketika kamu punya bapak kandung, kamu yakini dia bapak kamu, lalu ada seorang pria asing datang minta akui bahwa dia adalah bapak kamu, dengan santuy nya kamu jawab ' iya kamu bapak aku', memang kamu punya berapa bapak kandung?

Meskipun misalnya pengakuan itu cuma di mulut tapi tahukah bapak kandung kamu akan sangat marah dan tersinggung, ini cuma masalah orangtua, apalgi masalah Tuhan pencipta Alam semsta, masa dengan mudahnya menduakan Sang Pencipta

Ucapan Selamat Hari kelahiran tuhan Agama Lain Biar Dianggap Toleransi, Benarkah?

Brother and sister, kalau mengucapkan hari kelahiran tuhan agama lain dianggap tidak mengganggu akidah, itu pemikiran sepihak tanpa bertanya kepada ulama, kita kan generasi gaul yang kekinian, siap dengan tantangan zaman, ke-update-an kita wajib bertanya kepada yang tahu, yang selalu update.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun