Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan,antara lain yaitu:
1.Berbicaralah dengan anak
Terkadang, seorang anak tidak akan mengemukakan apa yang mereka rasakan. Ajukan beberapa pertanyaan mengapa ia tidak mau ke sekolah. Dalam hal ini kita dapat menggunakan metode brainstorming. Brainstorming adalah sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. Kita bisa membicarakan tentang guru yang galak, siswa yang nakal dan bertanya tanggapannya.
2.Identifikasi hambatan belajar
Tentukan apakah keterampilan akademis yang buruk atau ketidakmampuan belajar berkontribusi terhadap masalah tersebut. Ketakutan akan kegagalan adalah salah satu penyebab utama fobia sekolah, bahkan untuk anak-anak yang sehat.
3.Bantu mencari teman
Jika mereka kesulitan mencari teman di sekolah, kita bisa mengajak teman anak bermain ke rumah dan kita juga bisa mengarahkan anak untuk mengikuti aktivitas lain, seperti ekstrakurikuler, tentunya sesuai minat dan bakat anak.
4.Tidak mempermalukan anak karena tidak ingin ke sekolah
Kita bisa menjadi pendengar yang mendukung. Misalnya ketika di hadapan teman atau orang yang kita temui, jangan menceritakan bahwa anak kita malas sekolah, dia sering menangis. Jika anak mendengarnya, tentu dia akan lebih malu dan mengalami lebih banyak kecemasan.
5.Konsultasi dengan pihak sekolah
Teman diskusi orang tua ialah guru wali kelas atau guru BP. Pada umumnya, mereka memiliki kesabaran atau ketelatenan. Dia juga tahu karakter setiap anak didiknya.