Usia bagus yang segitu, tak mungkin tidak akan ada orang yang usil padanya, kadang bagus kehilangan duit hasil tukang parkirnya karna banyak preman yang mengambil, dan mengancam bagus untuk di kroyok. Banyak pikiran yang harus bagus pikirkan setiap hari sampai lupa dengan usia nya yang masih kecil perlu waktu untuk bermain main. namun apalah daya, Â bagus tidak ada waktu untuk hal itu
"kadang aku kasihan sama bagus yang jadi tukang parkir demi adik-adiknya, juga ibunya sakit, mau gak mau dia harus jadi tulang punggung. Aku gak tega liatnya setiap aku lewat toko ini liatin dia lagi nagih duit parkir, kadang juga orang gak ngasih, kadang juga lansung pergi doang" ujar bu yati warga sekitar.
Kedewasaan seseorang tidak dilihat dari umur, bagus yang usianya yang sangat mudah, harusnya dia belajar di usia dia yang sangat dini, namun dia harus banyak bekerja demi ibunya, dan adik adiknya.
Warga didaerah bagus lumayan ada yang berpartisipasi dengan keadaan bagus  dan keluarganya, tetapi bagus dengan sifatnya yang tidak enak hati, kadang iya menolak untuk di tolong, karna dia mikir hanya menyusahkan tetangganya dan warga didaerahnya.
"semoga bagus dengan usianya segitu kelaknya akan menjadi orang sukses, dan berbakti kepada ibunya, percayalah roda pasti berputar" ujar pak jon warga sekitar.
Banyak orang orang ketinggalan barangnya ditoko tempat bagus mangkal jadi tukang parkir, namun bagus menjaga barang barang orang sampai pada tangan pemiliknya. Kejujuran merupakan barang langkah die era modern seperti sekarang ini. Hanya sedikit yang mau mengembalikan dengan ikhlas ketika menemukan barang yang bukan hak milik mereka,. Namun bagus diusianya yang sangat mudah, sifat jujurnya sudah ditanamnya semenjak kecil.
Ada kalahnya yang markir di tempat kerjanya bagus mereka memarahi bagus, dengan alasan bagus anak kecil yang hanya berpura-pura menjadi tukang parkir, untung dapat duit jajan.
"kadang banyak orang yang marahin aku, mereka kira aku cuman penegemis yang mau duitnya aja, kadang dikira pura-pura jadi tukang parkir, padahal mereka sering liat aku mangkal di toko ini, tapi aku yakin rezeki udah di atur sama yang di atas".
Bagus mengaku, bahwa tidak semua orang kasihan padanya, banyak juga yang menghina keluarganya bahkan dengan ibunya, tapi hal tersebut tidak dimasukkan kehati oleh bagus, bahkan dia pasrah dengan orang-orang yang menghinanya. Dan banyak juga tetangganya menceritakan keadaan ibunya didepan matanya, agar bagus mendengarkan lansung, dia hanya bisa menagisi dalam hatinya saja.
" saat ini saya hanya bisa diam, tidak ingin mendengarkan kata-kata orang yang hanya menyakiti perasaan saya, ibu saya, adik-adik saya, sayang hanya bisa membuktikan kedepannya saya bisa jadi orang yang berguna untuk orang orang disekitar saya, saya tidak ingin cari musuh, karna saya sadar saya tidak punya apa apa. Saya selalu berdoa agar saya sehat selalu dan bisa membantu keluarga saya" ujar bagus sambil tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H