Mohon tunggu...
NURUL FITRIYAH
NURUL FITRIYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya adalah mendengarkan dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Pembelajaran Model PBL dengan Video Animasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Materi Ikatan Ion

15 Desember 2022   11:11 Diperbarui: 15 Desember 2022   11:35 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODEL PBL DENGAN VIDEO ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK 

PADA MATERI IKATAN ION

Disusun oleh: Nurul Fitriyah, S.Pd

 

Motivasi memiliki kedudukan yang penting dalam  mencapai tujuan  pembelajaran yang telah ditetapkan. Adanya motivasi akan memberikan semangat sehingga siswa akan mengetahui arah belajarnya. Motivasi belajar dapat muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk belajar. Oleh karena itu motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik harus ada pada diri siswa sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai secara optimal (Emda A., 2017). 

Perbedaan motivasi belajar pada setiap siswa harus diupayakan untuk diminimalkan oleh guru, sebab apabila dalam sekelompok siswa terdapat kesenjangan motivasi belajar yang cukup besar atau didominasi oleh sebagian besar siswa yang tanpa memiliki motivasi belajar, maka hasil belajar bisa tidak tercapai secara optimal. Maka untuk itu, guru harus memiliki kemampuan untuk: (1) mendorong timbulnya motivasi belajar, (2) mengarahkan motivasi belajar guna mencapai tujuan dalam meraih hasil belajar suatu mata pelajaran, dan (3) memantapkan motivasi belajar agar dapat menjamin konsistensi perbuatan belajar siswanya (Muhammad Maryam, 2016).

Motivasi belajar siswa masih rendah dikarenakan siswa menganggap materi kimia sulit. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu; minat siswa dalam belajar kimia, siswa tidak menyukai kimia, banyak siswa yang masih tidak bisa mengerjakan soal dengan benar karena kemampuan hitung dasar nya masih rendah, dukungan orang tua siswa dalam belajar, siswa tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungan belajar di sekolah atau siswa cenderung menyendiri. Hal ini bisa terlihat di dalam kelas siswa yang memiliki motivasi belajar rendah  yaitu tidak memperhatikan ketika dijelaskan, tiduran di meja, mengabaikan gurunya saat dijelaskan. 

Peserta didik memiliki konsentrasi yang kurang baik, hal ini dikarenakan peserta didik ada yang melamun saat diberikan materi pelajaran, tidak memperhatikan guru yang berada di depan, dan beberapa ada yang mengobrol dengan teman sebangkunya (Fridaram et al, 2020). 

Sehingga, guru berperan penting dalam membangun presepsi dan menumbuhkan motivasi dengan cara mengajak siswa untuk belajar kimia dengan nyaman dan menyenangkan. Secara individu maupun secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik dan kinerja guru dalam kegiatan belajar dengan hasil belajar (Palupi R et.al, 2014). Kesenjangan motivasi belajar antar siswa dalam suatu kelas dapat berakibat dalam menganggu lingkungan belajar di kelas.

Pembelajaran Problem Based Learning telah terbukti dapat membuat peserta didik menjadi aktif. Model pembelajaran PBL dapat mengurangi dominasi guru dalam mengajar di kelas. Model pembelajaran ini sekaligus dapat mengorganisir peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru pada kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada pelajaran kimia, hal tersebut dicerminkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dan nilai ketuntasan hasil belajar peserta didik. (Mutiara et.al, 2016).

Model pembelajaran PBL mengajak peserta didik untuk berperan aktif selama proses pembelajaran atau pembelajaran berpusat pada peserta didik dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Model pembelajaran PBL memfasilitasi peserta didik untuk memecahkan suatu masalah berdasarkan pengalaman yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dipelajari dengan melibatkan guru dalam prosesnya. Namun selain memiliki banyak kelebihan, model pembelajaran PBL juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya; guru harus mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti LKPD untuk membantu membimbing diskusi peserta didik dan skenario pembelajaran lebih awal sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, guru harus mengenali karakteristik peserta didik dan dapat mengelompokkan peserta didik secara rata sehingga dalam menerapkan pembelajaran PBL  peserta didik dapat berdiskusi dengan lancar.

Dalam rangka meningkatkan motivasi belajar peserta didik, guru memberikan video animasi.  Video animasi bisa diambil dari youtube atau membuat sendiri. Selain untuk menarik minat belajar peserta didik, guru harus teliti dalam menganalisa konten yang ada dalam video apakah sudah sesuai dengan teori yang benar atau tidak. Video animasi ikatan ion disajikan dengan tampilan yang menarin, namun mengandung penjelasan materi ikatan ion dengan memvisualisasikan masing-masing unsur ketika terjadi ikatan. Ketika peserta didik mulai termotivasi dalam belajar ikatan ion, maka hasil belajar peserta didik mengalami kenaikan yaitu yang mencapai nilai KKM sebesar 72, 22% dan nilai keaktifannya dilihat dari diskusi dan presentasi dengan predikat amat baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun