Penganalisis puisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menguraikan dan memahami arti yang terkandung dalam suatu puisi. Puisi melibatkan pengujian dan pemahaman terhadap isi puisi dengan melakukan segmentasi. Analisis struktur merupakan cara yang sederhana untuk mengetahui isi atau makna yang terdapat dalam sebuah puisi. Dalam hal ini, setiap pengarang memiliki karakteristik yang berbeda dalam setiap karyanya, sehingga menganalisis puisi menjadi proses yang unik dan menarik.
Tema dalam puisi adalah gagasan pokok yang disampaikan oleh pengarang melalui puisinya yang memiliki sifat khusus (terkait dengan pengarang), objektif (semua pembaca harus menafsirkannya sama), dan lugas atau bukan makna kiasan yang diambil dari konotasinya.
citraan adalah penggunaan kata-kata yang mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan (imaji visual), pendengaran, dan perasaan. Citraan dalam puisi merujuk pada gambaran-gambar yang terbentuk dalam pikiran dan bahasa untuk menggambarkan pengalaman. Citraan dalam puisi dapat beragam sesuai dengan jenis indera atau perasaan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui puisinya. Contohnya, citra visual berkaitan dengan penglihatan, citra auditif berkaitan dengan pendengaran, citra kinestetik menggambarkan gerakan, citra termal atau rabaan berkaitan dengan indera peraba, citra penciuman berkaitan dengan indera penciuman, dan citra pencecapan berkaitan dengan indera pengecap.
Rasa atau perasaan dalam puisi merupakan ekspresi yang ditunjukkan oleh pengarang terhadap inti permasalahan dalam puisi tersebut. Nada atau suasana dalam puisi mengacu pada sikap pengarang terhadap pembaca. Nada juga mencerminkan hubungan yang erat antara rasa dan tema. Dengan kata lain, nada menjadi cara bagi pengarang untuk menyampaikan segalanya melalui puisi. Jika rasa dan nada dapat dirasakan secara langsung oleh pembaca, maka tema juga akan lebih mudah dipahami.
Amanat dalam puisi adalah pesan, nasihat, atau petuah yang disampaikan oleh pengarang dalam karyanya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kurniawan (2009:95), bahwa amanat merupakan hal yang mendorong pengarang (anak) untuk menciptakan puisi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan bahwa masalah penelitian ini mencakup (1) tema, (2) rasa atau perasaan, (3) nada, dan (4) amanat.
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang dengan kata-kata indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya--karya sastra lain, puisi termasuk dalam  kategori  sastra  paling  tua.  Dalam  melakukan analisis puisi Cita-Citaku,  peneliti  hanya  menganalisis struktur  batinnya saja.  Adapun  yang  termasuk kedalam struktur  batin ialah  tema, rasa, nada,  dan  amanat.  Berikut  adalah  puisi yang berjudul Cita-Citaku.Â
Cita-Citaku
Anganku melayang ke masa depan
Aku ingin menjadi seorang guru
Guru adalah pejuang ilmu di garis depan
Guru tanpa pamrih berbagi ilmu