Mohon tunggu...
Nurul Fauziyyah
Nurul Fauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa aktif jurusan Manajemen Pendidikan Islam yang tertarik dengan konten pemberitaan dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perspektif Generasi Z terhadap Konsep "Lifelong Education" : Inspirasi dari Nabi Muhammad SAW

12 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 12 Januari 2025   10:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lifelong education (sumber: pexels.com)

Lifelong education atau pendidikan sepanjang hayat adalah konsep yang menekankan pentingnya belajar terus-menerus sepanjang kehidupan individu. Menurut UNESCO, pendidikan sepanjang hayat mencakup pembelajaran formal, nonformal, dan informal yang bertujuan untuk mengembangkan potensi individu dalam aspek intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Konsep lifelong education A.J Cropley memiliki relevansi dengan ajaran Islam yang mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat."

Dalam buku Muhammad Sang Inspirator Dunia karya Dr. Aidh Al-Qarni, Nabi Muhammad digambarkan sebagai sosok yang optimis dalam belajar dan mengajarkan. Nabi dikenal memotivasi umat untuk terus belajar, bahkan di tengah keterbatasan, dengan menjadikan ilmu sebagai pilar utama dalam membangun peradaban.

Di era digital, Generasi Z dihadapkan pada tantangan baru dalam pendidikan sepanjang hayat. Akses informasi yang melimpah melalui internet dan media sosial sering kali tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memilah dan memanfaatkan ilmu secara bijak. Sebuah survei oleh McKinsey & Company (2023) menunjukkan bahwa hanya 40% Generasi Z yang merasa pendidikan formal relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Selain itu, banyak muda-mudi yang terjebak dalam fenomena instant gratification, yang membuat mereka lebih memilih konten hiburan instan daripada belajar mendalam. Hal ini mengakibatkan rendahnya minat membaca dan menurunnya kemampuan berpikir kritis.

Urgensi Lifelong Education bagi Generasi Z adalah untuk;

Pertama, Persaingan Global: Dunia kerja modern membutuhkan individu yang memiliki kemampuan belajar terus-menerus untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar.

Kedua, Membangun Karakter Islami: Pendidikan sepanjang hayat tidak hanya meningkatkan intelektual, tetapi juga membangun akhlak mulia, sebagaimana diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketiga, Mengatasi Distraksi Digital: Dengan semangat belajar sepanjang hayat, Generasi Z dapat memanfaatkan teknologi secara positif untuk pengembangan diri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harvard Business Review (2022), individu yang menerapkan prinsip llifelong education cenderung memiliki peluang lebih besar untuk sukses secara profesional dan personal. Mereka memiliki keterampilan adaptif, kemampuan berpikir kritis, dan semangat untuk terus berkembang.

Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Aidh Al-Qarni, adalah contoh sempurna bagi Generasi Z dalam mempraktikkan pendidikan sepanjang hayat. Beliau belajar dari pengalaman, berinteraksi dengan berbagai komunitas, dan terus meningkatkan ilmunya meskipun sudah diakui sebagai pemimpin spiritual. Dalam konteks modern, Generasi Z dapat meneladani Nabi dengan:

Pertama, Mengoptimalkan Teknologi: Menggunakan internet untuk belajar, mengikuti kursus daring, atau membaca buku digital.

Kedua, Menjaga Akhlak dalam Belajar: Mengamalkan ilmu yang dipelajari untuk kebaikan masyarakat.

Ketiga, Membangun Komunitas Belajar: Berkolaborasi dalam kelompok belajar untuk saling bertukar wawasan dan inspirasi.

Maka lifelong education adalah kebutuhan mendesak di era modern, terutama bagi Generasi Z yang hidup di tengah dinamika perubahan teknologi dan sosial. Nabi Muhammad SAW, sebagaimana digambarkan dalam Muhammad Sang Inspirator Dunia, adalah teladan utama dalam menanamkan semangat belajar sepanjang hayat.

Dengan meneladani Nabi, Generasi Z diharapkan mampu menjadi generasi pembelajar yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul dalam karakter dan akhlak. Giat dan gairah belajar tidak hanya membawa manfaat pribadi, tetapi juga menjadi kontribusi nyata bagi peradaban yang lebih baik. Sebagaimana sabda Nabi:
"Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga." (HR. Muslim)

Mari jadikan semangat belajar sepanjang hayat sebagai prinsip hidup untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat!

Referensi

Amani, F. S. (t.t.). Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku "Muhammad Sang Inspirator Dunia" Nuansa Baru Sirah Nabawiyyah [B.S. thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif ...]. Diambil 12 Januari 2025, dari https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/77145

Bagaimana Gen Z memandang tempatnya di dunia kerja? Dengan rasa takut | McKinsey. (t.t.). Diambil 12 Januari 2025, dari https://www.mckinsey.com/featured-insights/sustainable-inclusive-growth/future-of-america/how-does-gen-z-see-its-place-in-the-working-world-with-trepidation

Pertemuan 14 Pendidikan Sepanjang Hayat.pdf. (t.t.). Diambil 12 Januari 2025, dari https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/547965/mod_resource/content/1/Pertemuan%2014%20Pendidikan%20Sepanjang%20Hayat.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun