Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena Rindu yang Berbahaya

19 Mei 2022   19:00 Diperbarui: 19 Mei 2022   19:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Rindu yang Berbahaya

(Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag guru SKI di MTsN 2 Garut)

Berada jauh dari orang yang dicintai dapat menyebabkan tubuh mengalami respons fisik yang semakin menurun. Hal ini dikarenakan terpisah jarak dan waktu dengan pasangan. Ketika pasangan terpisah, mereka menunjukkan tanda-tanda depresi yang membantu meningkatkan keterikatan emosional.

Kondisi ini dapat mengaktifkan daerah otak yang yang membuat  pasangan sulit tidur dan mengendalikan emosi. Selain itu, penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan kecemasan dan stres yang mengakibatkan ketidaknyamanan fisik.

Rasa rindu biasanya datang saat ada jarak yang memisahkan dengan orang tertentu. Meski sebagian besar orang menganggap munculnya rasa rindu adalah sesuatu yang wajar, namun menahan perasaan tersebut rupanya berbahaya.

Menurut sebuah penelitian yang ditulis Clarissa Silva, saat seseorang jatuh cinta, tubuhnya akan memproduksi berbagai macam hormon seperti estrogen, testoteron, dopamin, serotonin, dan oksitosin. Sebaliknya, saat seseorang merasakan rindu, produksi hormon-hormon tersebut akan berkurang. Saat hormon tersebut berkurang, maka hasrat ingin bertemu akan semakin meningkat.

Hormon dopamin berhubungan dengan hormon serotonin, yang mengontrol stres, nafsu makan, dan suasana hati. Saat hormon-hormon ini turun karena nafsu, timbul perasaan lain, seperti kehilangan semangat karena berpisah.

Kombinasi hormon tersebut juga mempengaruhi hormon oksitosin, dan keinginan untuk bertemu pun menjadi semakin intens. Saat hasrat berlebihan mulai muncul, hormon serotonin yang dominan membuat anda tidak bahagia dan stres karena memikirkan pasangan.

Stres adalah efek buruk dari menekan keinginan. Saat mengalami stres yang berlebihan, seseorang sulit berkonsentrasi, tidak dapat mengontrol emosinya, penyakit sulit untuk dihindari, dan mempengaruhi hormon lainnya. Efek peningkatan serotonin adalah menghasilkan lebih banyak hormon kortisol  dan membuat otak  lebih aktif, sehingga pada akhirnya kualitas hasrat menjadi rendah.

Berdasarkan penjelasan ini, ada 4 cara untuk mengatasi fenomena rindu yang berbahaya sebagai berikut :

Berdoa

Dalam Islam, apakah merindukan seseorang itu normal?. Nafsu termasuk mencintai seseorang yang bukan mahram bukanlah dosa. Namun, yang menjadi dosa adalah keinginan yang menyebabkan Anda melakukan perbuatan dosa.

Manfaat doa bagi anda yaitu untuk latihan spiritual. Doa memiliki tiga tingkatan, yaitu tindakan, pikiran, dan perilaku: 

Tindakan: Semua tindakan sebelum doa yang ditujukan untuk  manfaat spiritual dilakukan dengan perasaan (perasaan); sehingga lebih sedikit kesalahan yang dibuat. "Dan aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariku, dan supaya kamu di asuh di bawah pengawasanku" (Qs Thaahaa: 39).

Mengalihkan Perhatian

Ketika keinginan mulai muncul, mengalihkan perhatian dengan melakukan kegiatan lain. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif bisa menjadi  solusi untuk menghadapinya.

Pergi ke tempat yang ramai, berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai, teman yang baik, lingkungan yang memberikan support. Pergi ke perpustakaan, olah raga, mendengarkan musik, melihat pemandangan hijau, membeli makanan kesukaan, dan hal lain yang menyenangkan.

Sugesti positif sangat efektif menghilangkan kesedihan akibat kerinduan yang akut dan memperkuat sistem imun tubuh agar tetap sehat. Sebab, tubuh kita memiliki  sistem untuk mencegah penyakit dan benda asing  masuk ke dalam tubuh. Pikiran  di otak kita adalah pengontrolnya.

Peduli terhadap Diri Sendiri

Dalam Surat Fusshilat ayat 53 juga ditegaskan: artinya: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di dunia ini dan di dalam diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar."

Tidurlah!. Tahukah Anda bahwa tidur yang cukup juga dapat membantu meningkatkan mood Anda? Ya, istirahat saat dibutuhkan sebenarnya bisa membuat Anda lebih istirahat dan lebih bahagia.

Tidur yang cukup meningkatkan energi, jadi ketika Anda bangun keesokan paginya, Anda merasa berenergi. Dalam kondisi seperti itu, Anda tidak akan mudah terganggu oleh hal-hal kecil.

Dengan cara ini, Anda akan lebih bahagia dan menyebarkan energi positif dalam aktivitas Anda. Tentu saja, ini  tidak hanya akan memengaruhi Anda, tetapi juga orang-orang di sekitar Anda.

Syukuri apa yang ada

Bersyukur sangat baik untuk kesehatan baik fisik maupun mental. Hidup akan menjadi lebih tentram, terhindar dari dendam, lebih mudah beryeman, menyehatkan jantung, baik untuk imun, dan mengontrol dari hal-hal negatif. 

Allah SWT menegaskan manusia agar selalu bersyukur, "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." Al-Baqarah : 152.

Hubungan antara kesedihan yang disebabkan oleh kerinduan dan iman sangat erat karena Al-Qur'an adalah obat mujarab untuk mengatasi kesedihan tersebut melalui taubat, takwa, sedekah, doa, dzikir dan penyerahan segalanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

Al-Qur`an memiliki keutamaan sebagai obat penyembuh, misalnya surat Al-fatihah. Allah berfirman :

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" (QS. Al-Israa': 82).

Daftar Pustaka

Kamus Bahasa Indonesia, Gita Media Press, (Jakarta Tt.Tahun), hlm. 683.

Momon Sudarman, Sosiologi untuk Kesehatan,Jakarta: Salemba Medika, 2008.

  • Najati, Jiwa Dalam Pandangan para Filosof Muslim, Bandung.
  • -----------------, Jiwa Manusia Dalam Sorotan Al-Qur'an, (Pustaka Hidayah, Bandung: 2002).

Qun Anta, Ya Allah, Tolong Aku, Aku Sedih Atau Bingung, Aku Kesal, (Gramedia, Jakarta, 2010).

  • Uci Sanusi dan Rudi A.Suryadi, Kenali Dirimu, Yokyakarta: Deepublish, 2015. Utsman.

 

 

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan  : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). 

Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), 

guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). 

Karya : 1 buku solo, 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 50 artikel (Oktober 2021 - Mei 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun