Pelajaran yang bisa diambil dari dua peristiwa besar pada tahun 2021 adalah kerja keras, konsisten, percaya diri, membimbing dengan hati dan totalitas dalam bekerja merupakan kunci keberhasilan dalam meraih cita-cita. Tertib administrasi juga merupakan kebiasaan yang harus dipertahankan sebagai guru sehingga tidak hanya menjalankan kewajiban tapi juga memiliki target agar langkah, program, dan ide bisa tersalurkan dengan maksimal. Hal ini diperkuat dengan perintah Allah SWT dalam al-Qur’an yang artinya: "Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 105).
Harapan
Saya berharap pada tahun 2022 akan mendapatkan kembali prestasi yang pernah saya capai segaligus bisa mempertahankannya kembali bahkan bisa jauh lebih baik lagi dari tahun 2021. Kalau kemarin bisa meraih golongan IV-a dalam waktu 3 tahun semoga kedepannya bisa meraih IV-b dalam waktu yang sama bahkan bisa meraih poin yang jauh lebih tinggi lagi. Saya sedang mencoba menerjemahkan karya ilmiah sendiri ke dalam bahasa Inggris agar SKP 2022 nanti ada perkembangan dan kemajuan. Hal lain yang belum saya coba adalah menulis karya di jurnal Nasional maupun internasional. Semoga ada inspirasi, semangat, dukungan dan keajaiban untuk bisa mewujudkannya.
Adapun harapan khusus pribadi saya adalah semoga pada tahun 2022 saya mampu meningkatkan kualitas spiritual saya, hal ini memang tidaklah mudah namun niatlah yang utama, ya bismillah saja. Semoga saya bisa memiliki keseimbangan dalam kedewasaan berfikir maupun bertindak. Memiliki anak-anak yang jauh lebih baik dari kedua orangtuanya adalah dambaan setiap orang tua di muka bumi ini. Semoga anak sulung saya diberikan kelancaran dalam menyelesaikan S1 dan segera melanjutkan ke S2. Semoga anak ke dua saya mampu menjaga hafalan juz ke 30 nya dan anak bungsu saya diberikan keshalehan dan kecerdasan yang melebihi kedua orangtuanya.
Cita-cita saya menjadi pengawas dan yang harus saya siapkan adalah yang pertama mental, kelengkapan administrasi, meningkatkan skill selain mengajar, memaksimalkan program wali kelas , kreativitas, produktivitas dan selalu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, saya juga harus belajar sesuatu yang baru yang menjadi syarat pengawas yaitu menjadi wakil ketua bidang karena pendaftaran kemarin tidak lolos administrasi dikarenakan saya belum pernah memiliki pengalaman dalam posisi tersebut namun dalam kenyataannya saya memiliki kendala tidak berminat meminta posisi tersebut kecuali jika diminta oleh pihak sekolah maka saya akan siap membantu.
Memiliki berbagai cita-cita adalah cerminan seseorang yang memiliki pandangan hidup kedepan dan keinginan untuk menjadi lebih baik, sebagai makhuk yang diciptakan oleh Allah sudah selayaknya kita menyerahkan segala bentuk usaha kita kepada Allah dan meniatkan semua hal yang kita lakukan di jalan yang benar dan hanya karena Allah. Dengan demikian seseorang tidak hanya akan memperoleh kesuksesan di dunia, namun juga akan memperoleh kehidupan yang baik di akhirat kelak.Wallâhu a’lam. Dalil-dalil yang memerintahkan kita bercita-cita tinggi “Jika engkau meminta surga, mintalah surga firdus karena firdaus adalah surga yang paling tinggi.” [Mutafaqqun ‘Alaih]. “Sesungguhnya Allah menyukai permasalahn yang tinggi-tinggi dan mulia dan Allah membenci yang biasa-biasa.” [HR. Thabrani no 2894].
Setelah kita memaksimalkan doa dan ikhtiar selanjutnya tawakkal kepada Allah SWT bukankah takdir setiap makhluk itu sudah ditentukan jauh sebelum kita ada di dunia ini?. Sebagaimana Nabi ` bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (H.R. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Ash ‘Ash)
Biodata