Mohon tunggu...
Nurul Jubaedah
Nurul Jubaedah Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, traveler, vloger

“Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". Ali bin Abi Thalib

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

(1) Mental Bola di Masa Pandemi

27 Maret 2022   04:50 Diperbarui: 1 Mei 2022   03:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mental Bola di Masa Pandemi


Indonesia mengalami sebuah bencana multidimensional sejak fenomena Corona Virus Disease (Covid-19) terjadi di berbagai negara. Pandemi ini bukan hanya berdampak pada sektor-sektor utama seperti kesehatan dan perekonomian tetapi juga dalam interaksi sosal kehidupan masyarakat yang menuntut adanya proses adaptasi pada upaya pencegahan penularan virus seperti social distancing atau physical distancing. Selain mengacu pada protokol kesehatan, namun hal itu tidak lah cukup, dibutuhkan adaptasi dalam merespon perubahan yang besar ini agar mampu menghadapi permasalahan kesehatan fisik danmental di masyarakat.

Kondisi pandemi Corona Virus Disease Covid-19 menyebabkan sebagian orang merasa cemas atau takut yang berlebihan dan berpikir yang tidak masuk akal. Tidak jarang mereka memiliki kecurigaan dan prasangka pada orang yang memiliki tanda-tanda penderita Covid-19. Keadaan demikian membuat seseorang mengalami sulit tidur, sakit kepala, dan gangguan fisik lainnya. Inilah yang disebut kondisi stress. Salah satu cara yang dapat menghilangkan kecemasan atau stress yang dialami masyarakat dalam praktik pekerjaan sosial dengan inidividu yaitu dengan memiliki mental bola.

Mental bola adalah mental kuat yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia bisa dan mampu mengelola emosi positif dan negatif menjadi seimbang. Emosi positif yang ia miliki merupakan kemampuan menguasai diri dari berbagai macam perasaan, mood, atausituasi jiwa yang beragam termasuk kecemasan, rasa sedih, marah, dan rasa takutia ubah menjadi rasa percaya diri, tenang, bahagia, dan perasaan menyenangkan lainnya sehingga ia sendiri seolah hidup di tengah suasana yang kondusif. Cara pandangnya selalu melihat sesuatu yang baik, bermanfaat, dan bisa memberikanhal menyenangkan bagi diri dan lingkungan di mana ia berada.

Ciri-ciri sekaligus tips agar menjadi orang yang memiliki mental bola adalah sebagai berikut :

1. Memiliki Prinsip

Prinsip merupakan hal utama yang harus kita siapkan di setiap langkah. Prinsip memandu program, agenda, rencana,visi, misi kita agar di masa yang akan datang beberapa target yang sudah kitasiapkan bisa tercapai. Melalui prinsip kita akan mengisi hidup menjadi lebih bermakna, terarah, terkendali, dan terorganisir dengan sistematis. Salah satu contohnya adalah prinsip hidup bahagia dunia dan akhirat, prinsip sukses dan mulia, prinsip sederhana namun mencubit, prinsip dua sasaran satu tembakan, nah seperti itulah kira-kira sehingga fikiran kita akan disibukkan dengan berbagai macam kebaikan yang bermanfaat.

2. Memiliki Program Berlapis

Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Begitulah pepatah yang sudah mendarah daging secara turun temurun yang akan terus kita pegang. Program berlapis berarti kita memiliki lebih darisatu atau dua rencana untuk sesuatu yang akan kita capai baik dalam jangka waktu yang singkat (short time planning), rencana jangka menengah (medium time planning), atau rencana jangka panjang (long time planning). Apa manfaat dari program berlapis? Jika plan A tidak tercapai maka kita masih memiliki plan B,plan C, atau plan D dan seterusnya sehingga tidak ada kamus putus asa ataugagal. Manfaat banyak planning membuat hidup kita lebih terarah, efektif, danefisien.

3. Menjaga Pola Hidup

Selama pandemi berlangsung maupun tidak, orang yang peduli terhadap dirinya maka ia akan menjaga apa yang ia miliki termasuh kesehatan jiwa dan raganya. Pola hidup bisa diatur melalu makanan, olah raga, menyalurkan hobby, menikmati me time, healing di tempat aman dan nyaman, intinya adalah supaya hati dan fikiran terbebas dari penyakit lahir maupun batin. Mengapa meskipun saya sudah menjaga pola hidup apalagi vaksin sudah lengkap tetapi tetap saja saya sakit? Ini contoh kalimat yang kadang-kadang juga muncul di benak saya. Lantas bagaimana menjawabnya? Jawabannya simpel saja. Manusia memiliki kewajiban ikhtiar semaksimal mungkin, sisanya mari kita lapang dada dengan menerima apa yang kita terima, bersahabat dengan kenyataan hidup itu jauh lebih baik daripada melawan arus atau narasi kehidupan.

4. Optimis

Musibah yang lewat di depan orang yang selalu berfikiran positif tidak akan mampu menggoyahkan pemikiran dan tekadnya. Orang yang optimis selalu melihat celah di tengah gundah. Matanya seperti mata tawon yang selalu melihat madu di setiaphal. Matanya tidak seperti mata lalat yang selalu melihat sampah di mana-mana.Menurut surat Az-Zumar ayat 53 manusia dituntut untuk tetap optimis pada rahmatdan ampunan-Nya, dilarang melampaui batas, tidak berputus asa karenasesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

5. Pantang Menyerah

Keadaan yang membatasi langkah dimasa pandemi tidak akan menghalangi langkah seseorang yang kreatif untuk tetapbisa bertahan hidup. Barang siapa yang selalu berharap kepada-Nya, maka AllahSWT pasti akan memberi pertolongan (Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim, 14/392). Majuterus pantang mundur sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT, "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Al-Insyirah:6). Orang yang memiliki mental bola akan terus bertahan dan melakukan beberapa perubahan, perbaikan, dan pembaharuan karena ia memiliki segudang ide untuk dipraktekkan dengan prinsip mati satu tumbuh seribu, habis gelap terbitlah terang, badai pasti akan berlalu, indah bukan? Mari kitapraktekkan!

6. Memiliki Strategi

Hidup memang tidak sesederhana dengan apa yang kita fikirkan. Dalam hidup memerlukan strategi untuk mencapai tujuan agar mimpi yang telah kita bangun bisa terwujud sesuai dengan harapan. Dalam menghadapi hidup kitaharus memiliki strategi agar lebih tenang dan terarah. Manusia yang memiliki sedikit maupun banyak teman tetap harus waspada di setiap langkah hidupnya untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi. Hidup dengan rencana dan strategi maka kita harus memiliki keberanian, persiapan, kemampuan, pengetahuan, daya tahan tubuh, dan mental yang kuat seperti mental bola semakin ditekan semakin melambung, semakin banyak rintangan semakin merasa tertantang dan siap untuk menaklukkannya.

7. Relaksasi dan Meditasi

Langkah terakhir agar kita memiliki mental bolaadalah relaksasi atau meditasi. Relaksasi dan meditasi sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menghindari dan melepaskan stress, agar fikiran jauh lebih tenang, melatih emosi, menjaga pikiran positif, mengurari rasanyeri, menjaga tekanan darah agar tetap normal, tidur menjadi lebih nyenyak dan membantu mengatasi insomnia sehingga mental akan kembali menguat. Perbedaannya adalah kalau relaksasi cenderung kepada kesehatan tubuh dan fikiran tetapi kalau meditasi cenderung kepada teknik kesehatan jasmani dan rohani jadi ada unsur spiritualnya. Meditasi tidak dilarang dalam Islam sepanjang masih berada di jalur yang benar dengan niat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Langkah-langkah meditasi seperti duduk dengan tegap, tarik nafas perlahan, konsentrasi fikiran, hal ini ada dalam gerakan shalat dan dzikir. Jadi,meditasi seperti ini sebenarnya berbanding lurus dengan aktivitas rutin yang dilaksanakan oleh kaum muslim.

Sekian Tips dari saya semoga bermanfaat, mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih sampai jumpa pada kesempatan dan waktu yang berbeda. Mari terus berkarya karena gajah mati meninggalkan gading maka manusia mati meninggalkan amalnya, salah satu amal yang akan dikenang oleh anak cucu dan generasi penerus yang akan datang adalah tulisan dan karya kita yang lain seperti membuat konten pendidikan yang diupload di media sosial semoga menjadi amal jariah untuk kita semua. Aamiin ya Allah.

Biodata

Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pangkat/golongan : Pembina/IV-a. Latar belakang pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI di UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris di STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI di UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja (KIR) kategori Sosial Budaya dan menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (Tingkat Provinsi), harapan 1 dan 2 (Tingkat Nasional) (Juli 2019 - September 2021), lolos guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 12 buku antologi (Januari-April 2022). 510 konten pendidikan di canal youtube a.n Nurul Jubaedah. Website : 17 Artikel a.n Nurul Jubaedah (Oktober 2021-April 2022, Instagram (nj_78).


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun