Bismillahirrohmanirrohiim..
Biografi Imam Jalaluddin As-Suyuuthi
Nama Lengkap: Abdurrahman ibn Abi Bakr ibn Muhammad Alkhodiiri Alasyuuthi.
Nama Gelar    : Al Imam Jalaluddin.
Kelahiran      : Asyuuth, 3 Oktober 1445M/849 H.
Wafat          : Mesir, 17 Oktober 1505 M/911 H.
Pekerjaan      :Muhaddits( Seorang ulama hadits), Muarrikh(Pakar sejarah),Mufassir(Ahli tafsir).
Guru           : Al Imam Al Bulqiini, Al Hafidz Al Munawi, Taqiyyuddin Asy Syibli, Muhyiddin Al Kafiji, Saifuddin Alhanafi.
Murid          : Muhammad bin Abdurrahman Al 'Alqami, Syamsuddin Ad Dawudi, Ibnu Iyyas.
Karya           : Al Imam As Suyuuthi menulis beberapa buku , diantaranya berjudul:Â
                 -Buku Al Itqaan Fi Ulumil Quran
                 -Ad Duur Al Mantsur Fit Tafsiiri Bil Ma'tsur
                 -Tafsiirul Jalalain
                 -Tadribur Raawi
                 -Al Asybah Wa An Nadzaair Fil Fiqh
                 -Al Asybah Wa An Nadzaair Fin Nahw
                 -Jam'ul Jawaami'
                 -Thabaqaatul Mufassiriin
                 -Is'aaful Mubtha' Fi Rijaalil Muwatthaa
Keutamaan      : -Tumbuh dalam keadaan yatim di usia 5 tahun,lalu menghafalkan Al Quran pada umur dibawah 8 tahun.
                  -As Suyuuthi pernah berdoa saat haji ketika minum Air zam zam untuk Allah jadikan beliau pakar fiqh seperti  Sirojuddin Al Bulqiini dan pakar hadits seperti Al Hafizh Ibnu HajarÂ
                  -Jumlah karyanya menurut Backerlonn berjumlah 415 karya, dan menurut Al Ustadz Jamiil Bik Al Adzm berjumlah 576 karya.
                  -As Suyuuthi digelar Ibnul Kutub(anak buku) karena ayahnya meminta ibunya untuk mendatangkan buku buku  kepada  beliau, dan pada saat itu datang rasa sakit melahirkan terhadap ibunya dan stelah itu lahir lah beliau dalam keadaan berada di antara buku buku.
                  -Dikisahkan bahwa beliau pada umur 40 tahun menyendiri di Roudhotul Qiyaas dekat sungai nil untuk menulisÂ
                    buku buku.
Pelajaran        :  -Dalam kisah As Suyuuthi kita bisa belajar bahwa Yatim bukanlah takdir yang menjatuhkan kita bahkan jika kitamemandang baik takdir dan husnudzon terhadap Allah, maka insya allah menjadi orang besar dan bermanfaat tidak hanya di mimpi.
                   -Menulis itu butuh waktu dan tempat yang tepat
                   -Dalam kehidupan, diwajibkan kita untuk terus berdoa kepada Allah dan meminta sesuatu yang besar ,sesungguhnya Rabb kita besar Qaadir terhadap apapun.
                    -salah satu tanda keberkahan buku beliau karena doa nya adalah buku beliau masih dipelajari oleh generasi setelahnya.
Referensi:
1. Kitab Al Itqon Fi Ulumil Quran karya As Suyuuthi
2. https://ar.wikipedia.org/wiki/__
Alhamdulillah, Jazakumullahu khoiron .
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI