-As Suyuuthi digelar Ibnul Kutub(anak buku) karena ayahnya meminta ibunya untuk mendatangkan buku buku  kepada  beliau, dan pada saat itu datang rasa sakit melahirkan terhadap ibunya dan stelah itu lahir lah beliau dalam keadaan berada di antara buku buku.
                  -Dikisahkan bahwa beliau pada umur 40 tahun menyendiri di Roudhotul Qiyaas dekat sungai nil untuk menulisÂ
                    buku buku.
Pelajaran        :  -Dalam kisah As Suyuuthi kita bisa belajar bahwa Yatim bukanlah takdir yang menjatuhkan kita bahkan jika kitamemandang baik takdir dan husnudzon terhadap Allah, maka insya allah menjadi orang besar dan bermanfaat tidak hanya di mimpi.
                   -Menulis itu butuh waktu dan tempat yang tepat
                   -Dalam kehidupan, diwajibkan kita untuk terus berdoa kepada Allah dan meminta sesuatu yang besar ,sesungguhnya Rabb kita besar Qaadir terhadap apapun.
                    -salah satu tanda keberkahan buku beliau karena doa nya adalah buku beliau masih dipelajari oleh generasi setelahnya.
Referensi:
1. Kitab Al Itqon Fi Ulumil Quran karya As Suyuuthi
2. https://ar.wikipedia.org/wiki/__
Alhamdulillah, Jazakumullahu khoiron .