Mohon tunggu...
Nurul PutriAuliyani
Nurul PutriAuliyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Riau pada Prodi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Implementasi Kurikulum Merdeka: Tantangan dan Peluang bagi Pengembangan Kompetensi Guru

9 Juni 2024   17:08 Diperbarui: 9 Juni 2024   17:19 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

            Kurikulum Merdeka memiliki struktur kurikulum yang lebih fleksibel dan memberikan ruang yang lebih luas bagi sekolah untuk berinovasi, sedangkan kurikulum sebelumnya memiliki struktur kurikulum yang lebih kaku dan terstruktur.

  • Penilaian:

            Kurikulum Merdeka menggunakan penilaian yang lebih autentik dan berfokus pada proses belajar, sedangkan kurikulum sebelumnya menggunakan penilaian yang lebih tradisional dan berfokus pada hasil belajar.

Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Pengembangan Kompetensi Guru

            Implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia membawa angin segar bagi dunia pendidikan dengan paradigma baru yang berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Namun, di balik peluang yang ditawarkan, terdapat pula tantangan yang perlu dihadapi, terutama bagi para guru dalam meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya. Berikut beberapa poin penting terkait tantangan yang dihadapi guru:

  • Kesiapan Guru

                  Banyak guru yang belum memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep dan prinsip Kurikulum Merdeka. Hal ini dapat menghambat mereka dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif sesuai dengan tuntutan kurikulum baru. Guru mungkin belum memiliki kompetensi yang memadai dalam menerapkan berbagai metode dan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, mengembangkan karakter peserta didik, dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Guru mungkin belum memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan kurikulum yang berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik, sehingga mereka membutuhkan pelatihan dan pendampingan yang lebih intensif.     

  • Dukungan Infrastruktur dan Sumber Daya

                  Sekolah-sekolah, khususnya di daerah terpencil, masih memiliki keterbatasan dalam menyediakan infrastruktur TIK yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi. Anggaran untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi guru masih belum mencukupi, sehingga guru kesulitan untuk mengikuti pelatihan dan seminar yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensinya. Ketersediaan media pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan Kurikulum Merdeka masih terbatas, sehingga guru perlu berkreasi dan mencari alternatif media pembelajaran yang tepat.

  • Budaya dan Pola Pikir Guru

                  Budaya belajar mandiri dan berkelanjutan belum sepenuhnya tertanam pada sebagian guru. Hal ini dapat menghambat mereka dalam mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan. Pola pikir tradisional yang berfokus pada penyampaian materi dan hafalan masih dipegang teguh oleh sebagian guru. Hal ini perlu diubah dengan pola pikir baru yang berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Beban kerja guru yang tinggi, baik dalam hal mengajar, administrasi, maupun kegiatan ekstrakurikuler, dapat menyulitkan mereka untuk meluangkan waktu untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi.

  • Kurangnya Koordinasi dan Kolaborasi

                  Kurangnya koordinasi antar instansi terkait, seperti Kemendikbudristek, dinas pendidikan daerah, dan sekolah, dapat menghambat kelancaran implementasi Kurikulum Merdeka dan pengembangan kompetensi guru. Kurangnya kolaborasi antar guru dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang Kurikulum Merdeka dapat menghambat mereka dalam meningkatkan kompetensinya secara bersama-sama. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan kompetensi guru masih belum optimal. Padahal, masyarakat dapat berperan dalam memberikan dukungan dan masukan kepada guru dalam proses belajar dan pengembangan diri.

            Dengan memahami dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, pengembangan kompetensi guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan dengan lebih optimal dan efektif, sehingga menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan siap menghadapi masa depan.

Peluang Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Pengembangan Kompetensi Guru

            Implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia menghadirkan berbagai peluang menarik bagi para guru untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya. Peluang-peluang ini muncul seiring dengan paradigma baru dalam pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Di balik berbagai tantangan yang dihadapi, implementasi Kurikulum Merdeka juga menghadirkan peluang besar bagi pengembangan kompetensi guru. Berikut beberapa poin penting terkait peluang yang tersedia bagi guru:

  • Kesempatan untuk Belajar dan Berkembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun