Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Bentuk Hadiahnya pada Guru, tetapi Rasa Empatinya yang Penting

2 Juli 2022   07:32 Diperbarui: 6 Juli 2022   17:16 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam tangan, tas, kerudung, baju, hingga pernik-pernik hiasan meja tertata rapi di etalase ruang tamu. Kata istri saya itu adalah  hadiah dari murid untuk ibu saat masih menjadi guru. 

Dalam benak saya yang sering terlihat itu adalah barang yang dibeli saat istri pergi ke mall atau ke pasar malam.

Pemberian hadiah kepada guru oleh seorang murid  bisa dikatakan sebentuk ode. Pujaan kepada seseorang yang dianggap sangat berjasa dalam hidupnya karena memberikan kasih sayang selama di sekolah menggantikan kedudukan orang tua. 

Pemuajaan kepada guru bukan menyakralkan guru, namun lebih pada hubungan yang secara pribadi dapat menyentuh sisi lain anak yang bisa dimaksimalkan oleh seorang guru, antara lainnya talentanya, kecerdasannya, dan yang lebih penting sisi kemanusiaannya.

Ketika seorang murid memberikan hadiah kepada seorang guru, dalam hati mereka akan menyanyikan puisi-puisi ode. Lirikan-lirikan kebanggan yang tidak akan hanya terbawa dalam memori tetapi akan selalu diceritakan kepada anak-anaknya, cucu-cucunya, suadara-saudaranya  kalau dalam hidupnya pernah singgah seorang yang mengajarkan ilmu bahasa, ilmu berhitung, ilmu agama, hingga ilmu kehidupan.  

Hadiah dari  seorang murid sebentuk rasa terima kasih yang menjadi tonggak kalau guru  pernah singgah sekejap dalam hidupnya itu akan selalu ada dalam kenang-kenangan yang diberikan itu. Meskipun bentuk hadiah oleh seorang murid akan sangat sederhana namun arti yang ada padanya tidak akan semudah meracik bumbu pecel. Makna yang akan dibawanya sangat transendental, menyentuh sisi rohani si anak. 

Memaknai hadiah dari seorang murid kepada gurunya sudah sewajarnya harus melihat bukan dari sisi kepantasan barang atau pamrih bendawi lainnya.  Namun  meletakkannya  pada nilai sosial, budaya, bahkan agama yang tertanam di sanubarinya.

Nilai sosial yang melekat pada hadiah adalah anak terbiasa hidup normal pada tataran interakasi yang saling merekatkan antara anak dan orang tua. 

Strata yang dibangun pada keluarga besar selain keluarga inti di luar sana ada strata lainnya yang juga harus dimengerti yaitu keluarga sekolah. 

Di lingkungan sekolah ada teman, kakak kelas atau adik kelas, guru yang juga sebagai orang tua dalam hubungan di sekolah tersebut ada juga aturan sebagaimana aturan di rumah dan di masyarakat. Bahkan kehidupan di sekolah bisa sebagai cermin kehidupan masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun