Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Benar(kah) Bobby dan Gibran Dinasti Politik Jokowi?

9 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 9 Desember 2020   21:07 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun uniknya Trah Jokowi tidak datang dari Parpol, hanya menggunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai kendaraannya. Berbanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang menjadi Ketua Partai Demokrat.  Dengan sendirinya untuk mencalonkan sebagai apa pun bisa.

Sebagaimana George W. Bush  yang menjadi presiden Amerika hasil dari pemilu demikian juga putranya. Pembuktian dari pilihan rakyat adalah fakta jika masyarakat modern Indonesia lebih menyukai hasil kerja yang bermanfaat daripada retorika. Orang yang mempunyai hak pilih datang ke pastilah sudah mempunyai tujuan. Bisa saja tujuan itu karena fanatisme atau karena logika.

Gibran sebagai orang Solo lebih diunggulkan karena fanatisme ini. Solo sebagai kandang Banteng moncong putih ini pastilah akan memilih kader-kadernya yang terbaik. Terlebih Jokowi sudah membuktikan diri bisa membuat Solo lebih terdepan pada masa baktinya. Romantisme itu seolah ingin diulang pada Gibran. 

Selain fanatik luar biasa yang dimiliki oleh para kader PDI-P, sebagai kota budaya  para warganya sangat senang dengan pendekatan berbudaya yang dilakukan oleh putra sulung presiden ini.

Namun bagi Bobby Nasution  harus lebih berupaya keras untuk memenangkan Pilkada di Medan ini. Hanya rasionalitas yang bisa megalahkan fanatis pemilih incumbent. Sebagai orang muda tentunya Bobby maupun Gibran masih mempunyai rencana jangka panjang sebagai dinasti baru dalam peta politik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun