Mohon tunggu...
dodo si pahing
dodo si pahing Mohon Tunggu... Buruh - semoga rindumu masih untukku.

Keinginan manusia pasti tidak terbatas, hanya diri sendiri yang bisa mengatur bukan membatasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Temanten pun Dicuri

7 November 2020   14:17 Diperbarui: 7 November 2020   14:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata-kata yang demikian menyakitkan tidak lagi ada kata yang bisa keluarkan hanya ia segera keluarkan cemeti yang terbungkus kain putih. Ia angkat tinggi-tinggi kemudian ia buka bungkusnya. Dan cemeti yang besarnya selengan orang dewasa itu pun sudah menunjuk angkasa.
"Yuyu Rumpung, kita jadikan karang abang kadipaten ini, tegakkan harga diri yang sudah dikoyak oleh orang Carang Soka,"  

Yuyu Rumpung hanya tersenyum, ia tahu Adipati Yudhapati penguasa yang temperamental mudah sekali tersinggung apalagi berkaitan dengan harga diri. Ia pun cukup yakin dapat menaklukkan Carang Soka, apalagi Yudhapati sudah mengeluarkan pusaka kebanggaan Parang Gauda. Artinya perang harus terjadi.

(Pati, 7 Nop. 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun