Mendengar kata-kata yang demikian menyakitkan tidak lagi ada kata yang bisa keluarkan hanya ia segera keluarkan cemeti yang terbungkus kain putih. Ia angkat tinggi-tinggi kemudian ia buka bungkusnya. Dan cemeti yang besarnya selengan orang dewasa itu pun sudah menunjuk angkasa.
"Yuyu Rumpung, kita jadikan karang abang kadipaten ini, tegakkan harga diri yang sudah dikoyak oleh orang Carang Soka," Â
Yuyu Rumpung hanya tersenyum, ia tahu Adipati Yudhapati penguasa yang temperamental mudah sekali tersinggung apalagi berkaitan dengan harga diri. Ia pun cukup yakin dapat menaklukkan Carang Soka, apalagi Yudhapati sudah mengeluarkan pusaka kebanggaan Parang Gauda. Artinya perang harus terjadi.
(Pati, 7 Nop. 2020)