Syekhina wamurobii ruhina almagfurlah KH Ahmad Cholil adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Falah yang terletak di desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara. Beliau juga merupakan pendiri Madrasah Miftahul Hidayah yang jaraknya sangat dekat pesantren yang didirikannya. Beliau lahir pada hari Selasa Legi 22 Dzulqaidah pada tahun 1364 Hijriyah atau 1 Desember 1942 Masehi. Beliau merupakan anak keempat dari bapak Sukardi dengan Ibu Sarpinah.Â
Beliau yang akrab disapa Mbah Cholil terlahir dari keluarga biasa, kedua orang tuanya bukanlah seorang kiai. Ayahnya adalah santri atau muridnya Mbah Kiai Rosyidi. Mbah Kiai Rosyidi adalah kiai lokal di desa Kriyan ( masuk dalam kecamatan Kalinyamatan) yang dihormati masyarakat khususnya di desa Kriyan dan sekitarnya. Kepada sang ayah beliau banyak belajar membaca Alquran dan beberapa kitab keagamaan.Â
 Seusai menamatkan sekolah rakyat di desa Bakalan, Mbah Cholil melanjutkan pendidikan di pesantren Miftahul Ulum yang diasuh oleh KH Muslim. Yang mana pesantren ini  terletak di desa Robayan. Desa yang berada di selatan berbatasan dengan desa kelahirannya. Â
KH Muslim ini adalah kiai yang memiliki banyak murid yang kelak menjadi seorang ulama. Beberapa teman seangkatan dan seperjuangan Mbah yai Cholil pada masa itu adalah KH Muhlis Margoyoso, KH Faidhi Rohman Robayan, KH Qurtubi Margoyoso, dan KH Ahmad Sholeh Bakalan.
Mbah Yai Cholil pernah beberapa kali diajak oleh gurunya, KH Muslim untuk mengaji Alquran kepada KH Arwani Kudus. Waktu itu dalam perjalanannya Mbah Yai Cholil dan gurunya mengendarai sepeda ontel dari Jepara hingga Kudus. Dari sini bisa ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya Mbah Yai Cholil itu juga merupakan murid dari KH Arwani Kudus.
KH Ahmad Cholil dikenal sebagai sosok yang alim, sholih, berpegang teguh pada prinsip, tawadhu, santun, bijaksana, sederhana, kharismatik, penuh kasih sayang, dan tidak mau merepotkan orang lain.
Sifat lainnya yang menonjol adalah Perhatian kepada murid-muridnya. Beliau memikirkan masa depan murid-muridnya secara lahir dan batin.
Meskipun usianya semakin senja, ia tetap bersemangat mencurahkan ilmunya kepada santri-santrinya, Â bapak-bapak, ibu-ibu dan masyarakat desa Bakalan kecamatan Kalinyamatan kabupaten Jepara.
KH Ahmad Cholil sangat dihormati warga desa Bakalan karena kealimannya, sifatnya yang santun, lemah lembut dan bijaksana.
KH Ahmad Cholil tutup usia pada hari Kamis malam Jumat 4 September 2014 Masehi.
Untuk mengenang beliau berikut ini penulis tampilkan 25 nasehat-nasehat yang pernah beliau sampaikan dalam beberapa kesempatan saat mengajar.
1. "Janganlah kita melakukan apa saja sebelum mengetahui atau menemukan ilmunya. Dan ilmu itu lebih mahal dari pada segala-galanya."
2. Bagilah waktumu mulai dari bangun tidur sampai berangkat tidur."
3. "Penunjang kesuksesan atau keberhasilan adalah Allah SWT."
4. Seseorang tak akan merasakan hidup yang tidak enak sebelum melewati proses yang tidak mengenakkan."
5. "Dengan memperbanyak diam maksudnya tidak banyak bicara yang tidak bermanfaat maka, bisa selamat dan kita bisa wibawa.
6. "Orang yang menghidupkan sesuatu itu akan dihidupkan oleh sesuatu tersebut. Seperti menghidupkan ( menanam) kacang, maka akan dihidupkan kacang  ( menerima hasil dari menanam kacang). Demikian pula dengan seseorang yang menghidupkan agama, maka akan dihidupkan agama ( memperoleh balasan berupa kebahagiaan)."
7. "Seburuk apapun akhlak manusia jika ia mengerjakan amal utama, maka ia akan menjadi orang yang utama."
8. " Ada perkara kuno ( sudah lama sekali) tapi, masih disukai sampai sekarang yaitu menikah. Karena menikah itu sudah ada sejak zamannya Nabi Adam."
9. "Syariat diturunkan di dunia itu agar kita aman, tenang, tentram, dan nyaman. Sebab turunnya syariat adalah petunjuk dan rahmat Allah SWT."
10. " Kamu jangan malas berbuat baik. Karena semua perbuatan baik itu diinginkan tiap-tiap orang. Jika kamu tetap malas  dalam berbuat baik maka dihadapan Allah itu hina."
11. "Adanya bahaya datang dan tumbuhnya sesuatu yang tidak baik dari seseorang itu karena tingkah lakunya yang malas."
12. "Orang yang pandai adalah orang yang melakukan sesuatu untuk ( bekal) masa yang akan datang."
13. "Sebaiknya orang yang mencari ilmu itu harus mau jerih payah menggerakkan badannya dalam menghasilkan ilmu."
14. " Salat awwabin adalah salah satu amalan yang menjadi sebab bertambahnya harta benda."
15. "Ketika kamu telah khatam pada suatu kitab, maka segeralah mempelajari kitab yang lainnya agar memperoleh pengertian yang baru."
16. Perbedaan itu harus sesuai dengan tuntunan nabi. Kapan tidak sesuai dengan tuntunan nabi, maka bisa menimbulkan pertengkaran."
17. "Puasa itu berfungsi untuk menjernihkan hati, maka jika hati telah jernih pikiran pun akan cerdas."
18. "Kesusahan yang ditanggung seseorang itu karena dosa yang pernah dilakukannya."
20. "Kewajiban kita hanya mengajak seseorang berbuat baik. Andaikan yang kita ajak tidak mau ya biarlah Allah yang mengaturnya."
21. "Puasa itu menjadi alat dekat pada Allah SWT. Dengan dekat pada Allah maka akan terasa indah, nyaman, dan aman karena keinginannya tercapai."
22. "Waktu adalah umur, karena dengan umur itulah waktu akan habis."
23. "Kemuliaan Allah tidak diberikan kepada orang yang bluboh ( sembrono atau ingin bisa sesuatu tapi tidak mau berusaha)."
24. "Orang yang lembut pemikirannya, menandakan kalau dirinya orang baik."
25. "Selamat dari sesuatu yang ditakutkan. Misalkan selamat dari meninggal dunia ketika sakit itu adalah nikmat dunia bahkan bisa dikatakan sebagai surga dunia."
26. "Orang yang salat memakai sarung tapi tidak dirangkap dengan memakai celana pendek, itu bisa membuat bumi ( tanah di bawahnya) merasa malu."
27. Sedikit-sedikitnya azab di dunia itu susahnya pikiran, dan susahnya hati."(Maqolah ini disampaikan oleh Kang Minan).
28. "Ketika sedekap di dalam salat, tekankah yang kencang, sebab ini bisa menjadikan iman kita tidak mudah goyah."Â
29. Ketika kita sendiri melewati tempat yang sepi, janganlah merasa takut. Baru Mendengar suara magedebuk langsung lari, padahal sebenarnya itu suara kelapa yang jatuh dari pohon. Hati kita harus berkata, Allah selalu bersamaku, Allah selalu bersamaku, diulang-ulang berkali-kali." Insyaallah tidak akan ada apa-apa."
Demikianlah nasehat-nasehat Romo KH Ahmad Cholil Bakalan. Semoga kita bisa meneladaninya. Dan semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H