PENERAPAN KONSEP BERDIFERENSIASI PADA PROSES PEMBELAJARAN DALAM RANGKA MENAJAMKAN POTENSI SISWA
1. Â Â Â Â Deskripsi Studi Kasus
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru merancang pengalaman belajar yang memungkinkan setiap siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka.
Deskripsi pembelajaran berdiferensiasi melibatkan beberapa elemen penting. Pertama, guru mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan kemampuan individu setiap siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan, tes, atau wawancara dengan siswa. Dengan pemahaman yang mendalam tentang siswa, guru dapat merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Selanjutnya, guru menggunakan berbagai strategi pengajaran yang berbeda untuk mengakomodasi perbedaan siswa. Ini bisa berupa penggunaan materi pembelajaran yang berbeda, tingkat kesulitan yang berbeda, atau metode pengajaran yang berbeda. Tujuannya adalah agar setiap siswa dapat memahami dan menguasai materi pelajaran dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi juga mendorong kolaborasi antara siswa. Guru dapat mengatur kegiatan kelompok atau proyek yang melibatkan siswa dengan kemampuan yang berbeda. Dalam kolaborasi ini, siswa dapat belajar satu sama lain dan saling mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Penting untuk dicatat bahwa pembelajaran berdiferensiasi bukan berarti setiap siswa belajar sendiri. Guru tetap berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Mereka memberikan dukungan dan bimbingan kepada setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Pembelajaran berdiferensiasi juga menciptakan lingkungan yang inklusif di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai. Guru menghormati perbedaan dalam kemampuan dan minat siswa, dan memberikan kesempatan yang adil bagi setiap siswa untuk berkembang.
Dalam keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memungkinkan setiap siswa untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam pembelajaran. Dengan memperhatikan perbedaan individual siswa dan merancang pengalaman belajar yang sesuai, pembelajaran berdiferensiasi menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa..
2. Â Â Â Â Analisis situasiÂ
Situasi yang terjadi disaat perancangan pembelajaran yakni kurangnya pengetahuan dasar mengenai pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana menerapkannya dalam proses belajar mengajar di kelas. Pada umumnya guru hanya terfokus untuk mengajar dengan menyampaikan materi saja dan kurang memperhatikan apa yang dibutuhkan setiap peserta didiknya dalam belajar, guru cenderung melakukan pembelajaran secara kesegraman walupun kenyataanya menghadapi karakteristik peserta didik yang berbeda – beda (Naibaho, 2023). Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut ialah guru dapat melakukan profiling peserta didik guna memetakan karakteristik setiap peserta didik yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam membuat perangkat, model, strategi, materi, dan evaluasi pembelajaran. Peran saya dalam membuat dan melaksanakan pemataan kebutuhan peserta didik tersebut terlihat dari ketepatan dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan terkait kebutuhan belajar peserta didik. Lembar profiling tersebut berisikan beberapa indikator yang berkaitan dengan profil belajar peserta didik (Wulandari, 2022). Selain membuat lembar profiling, saya juga melakukan observasi dan wawancara kepada peserta didik dan guru terkait pemetaan kebutuhan belajar guna mendukung data lembar observasi.