Kedua, saya mencari tahu lebih jauh tentang buku dan penerbitnya. Melacak penerbit yang menerbitkan buku karya penulis F tersebut pun tak sulit. Penerbit T merupakan penerbit berskala nasional. Situs resmi penerbit tersebut dengan mudah bisa kita akses. Demikian pula dengan berbagai akun media sosial penerbit tersebut.
Ketiga, terkait isi buku. Ternyata, dengan mudah kita juga bisa lacak. Dari sekian akun media sosial yang sedang membicarakan fenomena penulis F dan karyanya, hemat saya pasti ada yang memuat lebih detail mengenai buku tersebut. Benar saja, tak perlu waktu sehari, saya sudah memperoleh lengkap isi buku yang menghebohkan tersebut.
Nah, saya tak ingin terlampau larut dalam pro kontra mengenai buku karya penulis F, kontennya, atau menyajikan berbagai pendapat saya tentang buku tersebut.
Satu hal yang ingin saya sampaikan, betapa dahsyatnya media sosial mengubah cara kita berperilaku dan berkata-kata. Saya sempatkan untuk menyimak beberapa ratus dari ribuan komentar yang diposting di akun media sosial yang sangat sering dijadikan acuan dunia pergosipan tanah air. Terlepas dari apakah Anda termasuk yang pro ataukah kontra, betapa mirisnya menyaksikan berbagai komentar bernada perundungan (bullying) bertebaran secara massif di sana.
Masihkah kita bisa bisa berbangga bahwa bangsa kita memiliki budaya yang luhur? Yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan? Tentu berbeda pendapat itu sangat boleh, namun bagaimana cara kita mengungkapkannya lah yang menjadi persoalan. Bolehkah kita menghujat, mencaci, mengatakan seseorang bej*t/cab*l/ gobl*k dengan didasari sebuah postingan? Yang bahkan kita tak mau bersusah payah meluangkan sedikit waktu untuk menggali data lebih jauh? Bahkan, kita seringkali marah dan menegur putra-putri kita apabila mereka berkata kasar. Lalu mengapa kita menebar bullying dan kata-kata kasar dalam komentar maupun postingan kita di media sosial?
“It’s really shame on us…”
Like And Share! Viralkan!
Mungkin kita berkilah… Tapi ini 'wow banget'! Semua 'harus' tahu nih! Ini penting banget! Ini bahaya banget! Ini menjijikkkan banget! Cepat, cepat, langsung: klik! Like! Share!
Ffuhh… di dunia yang serba cepat ini… Kita, para penghuni era digital, seakan tak mampu menarik napas… Di dunia yang selebar genggaman tangan ini, di mana untuk mencaci, menghujat, bahkan membunuh karakter seseorang, kita hanya perlu melakukan: like, click, share… dan wush… berita buruk tentang seseorang.. tentang sesuatu pun melesat melampaui kecepatan kita untuk berpikir, dan menjaga hati.
Wallahu ‘alam bishawab
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H