Tokoh psikologi humanistik, Abraham Maslow, memiliki definisi menarik mengenai pengalaman spiritual. Ia mengistilahkannya dengan pengalaman puncak atau peak experiences. Pengalaman ini sungguh kaya ragam dan variannya. Seseorang bisa mengalami rasa khusyu saat ia bermeditasi, di saat yang sama seseorang bisa tergetar hatinya saat mendengar suara alam. Seseorang bisa menemukan Tuhan saat hening dan sepi, di waktu lain seseorang bisa memandang wajah Tuhan di rona bahagia para sanak keluarga.Â
Stress di satu sisi, menurut Hans Selye memberikan kita opsi fight (menghadapi) atau flight (lari/ menghindar). Dua respons itu sangat manusiawi. Di sisi lain, tanpa stress mungkin manusia sulit untuk mengalami rasa bahagia. Gelap dan terang adalah dua sisi dalam kepingan uang, bukan?
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin kita bisa kaji dari banyak sisi. Namun, ada beberapa poin yang saya ingin garis bawahi:
(1) Spiritualitas itu jalan yang unik, namun tak pernah instan.
(2) Narkoba adalah short cut menuju kesenangan sesaat. Jadi, guru spiritual yang merangkap pemakai dan pengedar narkoba tentu tak perlu dipercaya.
(3) Banyak jalan menuju Tuhan. Ada jalan sunyi, ada jalan yang berkelompok. Memang ketika galau, hati dan pikiran cenderung tak jernih. Coba kita coba jernihkan kembali hati dan pikiran kita. Semua pertanyaan telah disediakan Tuhan jawaban di dalam diri kita. Yakin dan percaya.
Dan last but not least, apakah Anda Artis, apakah Anda Mukidi, ataukah ordinary person, tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini ya! Salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H