Mohon tunggu...
Nurul Hidayati
Nurul Hidayati Mohon Tunggu... Dosen - Psychologist

Ordinary woman; mom; lecturer; psychologist; writer; story teller; long life learner :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Artis, Stress, dan Spiritualitas Instan

31 Agustus 2016   12:11 Diperbarui: 2 September 2016   14:24 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tokoh psikologi humanistik, Abraham Maslow, memiliki definisi menarik mengenai pengalaman spiritual. Ia mengistilahkannya dengan pengalaman puncak atau peak experiences. Pengalaman ini sungguh kaya ragam dan variannya. Seseorang bisa mengalami rasa khusyu saat ia bermeditasi, di saat yang sama seseorang bisa tergetar hatinya saat mendengar suara alam. Seseorang bisa menemukan Tuhan saat hening dan sepi, di waktu lain seseorang bisa memandang wajah Tuhan di rona bahagia para sanak keluarga. 

Stress di satu sisi, menurut Hans Selye memberikan kita opsi fight (menghadapi) atau flight (lari/ menghindar). Dua respons itu sangat manusiawi. Di sisi lain, tanpa stress mungkin manusia sulit untuk mengalami rasa bahagia. Gelap dan terang adalah dua sisi dalam kepingan uang, bukan?

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Mungkin kita bisa kaji dari banyak sisi. Namun, ada beberapa poin yang saya ingin garis bawahi:

(1) Spiritualitas itu jalan yang unik, namun tak pernah instan.

(2) Narkoba adalah short cut menuju kesenangan sesaat. Jadi, guru spiritual yang merangkap pemakai dan pengedar narkoba tentu tak perlu dipercaya.

(3) Banyak jalan menuju Tuhan. Ada jalan sunyi, ada jalan yang berkelompok. Memang ketika galau, hati dan pikiran cenderung tak jernih. Coba kita coba jernihkan kembali hati dan pikiran kita. Semua pertanyaan telah disediakan Tuhan jawaban di dalam diri kita. Yakin dan percaya.

Dan last but not least, apakah Anda Artis, apakah Anda Mukidi, ataukah ordinary person, tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini ya! Salam

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun