Mohon tunggu...
Wartawan Bangkotan
Wartawan Bangkotan Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencoba melihat peristiwa dari sudut pandang yang lain

Wartawan biasa yang tidak pernah mau pensiun menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pak Tjip dan Bunda Rose yang Saya Kenal

31 Oktober 2024   22:42 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keluarga Pak Tjip dan Bunda Rose (foto dok Pak Tjip)

Mereka sering diliput media massa nasional karena penembak jitu berprestasi Dapat info juga dari kawan saya yg di korps Marinir, Kolonel Edy calon kuat petinggi AL beberapa tahun mendatang. Semoga pecah bintang.

Sudah jago menembak sejak kecil (SD), sering diliput media , makanya jadi tentara. Bahkan info tersebut membocorkan kalau Opa Tjipta pernah cemburu ketika Oma Lina (Rose) dipeluk bule ganteng

"Aduh...itu 60 tahun yang lalu anandaku 

Kalau sekarang yang patah tangan Opa hahaha...," kata Pak Tjip berterus teranga.

Sebagai tambahan informasi, Pak Tjiptadinata Efendi dan Ibu Roselina.

Ayah Tjiptadinata Efendi lahir di Padang, Sumatera Barat 21 Mei 1943 dan Bunda Roselina Efendi lahir 18 Juli 1943 di Solok, Sumatera Barat. Artinya usia keduanya sudah mencapai 81 tahun. 

Jarang orang yang hidup dengan umur panjang dan dalam kondisi sehat, di sela-sela keduanya menulis secara produktif. Pak Tjip sudah menulis lebih dari 7.300-an sejak bergabung pada tahun 2012. Demikian juga tulisan karya Bunda Roselina sebanyak 1.600-an.

Jadi semangat menulis dan produktifitas di dunia literasi kedua pasangan suami-isteri ini, memang luar biasa. Maka sekali lagi, saya harus ulangi katakan bahwa Pak Tjip dan Bunda Rose, ibarat "sumber mata air yang tidak pernah kering".

Demikianlah, kisah tentang Pak Tjip dan Bunda Rose yang saya kenal. Selamat ulang tahun pernikahan ke-60 untuk keduanya. Sehat selalu. Salam.

Nur Terbit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun