Mohon tunggu...
Wartawan Bangkotan
Wartawan Bangkotan Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencoba melihat peristiwa dari sudut pandang yang lain

Wartawan biasa yang tidak pernah mau pensiun menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengalaman Meliput PON

4 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   12:17 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ketika saya harus meliput pertandingan malam hari hingga tengah malam, saya terpaksa tidak pulang ke tempat kos saya di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saya ikut ke rumah teman di Ciputat, Tangerang, Banten.

"Dari pada harus pulang ke Priok, yuk Nur nginap saja di rumah saya," ajak Saut Pasaribu, teman wartawan dari surat kabar Harian Merdeka. Bang Saut saya kenal karena sama-sama pernah satu pos liputan di Jakarta Utara. Dia rupanya ditugaskan kantornya meliput PON.

Be Press Tour ke pesantren di Bekasi, saya berdiri paling kanan (sumber foto Nur Terbit
Be Press Tour ke pesantren di Bekasi, saya berdiri paling kanan (sumber foto Nur Terbit

*****

Pertama kali masuk Jakarta, saya langsung ditugaskan "nge-pos" liputan perkotaan, hukum, dan kriminal untuk wilayah hukum Jakarta Utara. Markas utama liputan di Tanjung Priok. Meliputi kantor walikota, polres, pengadilan dan pelabuhan.

Sementara, terus terang, pos liputan saya sehari-hari bukan olah raga. Tapi liputan bidang hukum, kriminal dan perkotaan saat itu. Namanya wartawan, ya tidak boleh menolak penugasan. Di bidang liputan manapun ditugaskan, ya harus bisa memberikan liputan yang terbaik bagi kantor.

Maka kejadian lucu, kocak pun terjadi. Seperti yang saya pernah ceritakan pada tulisan saya di blog pribadi Nur Terbit 

*******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun